Penerbangan Internasional Perdana di Bandara Banjarmasin ke Kuala Lumpur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penerbangan Internasional Perdana di Bandara Banjarmasin ke Kuala Lumpur

Antara - detikTravel
Selasa, 02 Sep 2025 18:40 WIB
Terminal baru Bandara Syamsudin Noor memiliki luas 77.569 meter persegi atau 8 kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi. Intip beragam fasilitas mewah nan megah yuk!
Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin (Ari Saputra/detikcom)
Banjarmasin -

Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin akhirnya membuka rute penerbangan internasional perdana ke Kuala Lumpur, Malaysia mulai bulan depan.

Penerbangan internasional perdana di Bandara Udara Internasioal Syamsudin Noor Banjarmasin itu dijadwalkan terbang mulai 20 Oktober 2025.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan terus menggenjot persiapan menyambut penerbangan rute Kuala Lumpur-Banjarmasin tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, M Fitri Hernadi mengatakan untuk mendukung rute internasional ini diperlukan kolaborasi yang konkret lintas sektor, terutama untuk mendongkrak minat kunjungan wisatawan dari luar negeri melalui pintu masuk Kuala Lumpur.

"Jika kita ingin penerbangan ini tidak hanya sebatas seremoni, maka perlu aksi nyata. Kita harus memastikan bahwa semua sektor pariwisata, UMKM, travel, budaya, dan pengusaha bergerak bersama," ujar Fitri seperti dilansir dari Antara, Selasa (2/9/2025).

ADVERTISEMENT

Tingkat okupansi penerbangan (load factor) internasional itu minimal harus mencapai 80 persen selama bulan pertama.

Capaian itu menjadi parameter penting agar maskapai lain tertarik membuka rute internasional serupa ke Banjarmasin. Sebaliknya, jika target tidak tercapai, ada risiko rencana ekspansi rute akan dibatalkan atau ditunda.

Untuk itu, Dinas Pariwisata Kalsel didorong untuk segera menyusun promosi intensif terhadap daya tarik unggulan Banua, seperti Pasar Terapung, Geopark Meratus, dan berbagai event budaya dan religi, termasuk haul Guru Sekumpul yang terbukti mampu menarik wisatawan dari mancanegara.

Tak hanya itu, Asita dan pelaku travel juga diminta segera menyusun paket wisata khusus bagi wisatawan dari Kuala Lumpur dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pengusaha lokal juga diharap tidak tinggal diam.

Mereka wajib menyiapkan produk unggulan dan layanan pendukung pariwisata, sehingga wisatawan yang datang dapat merasakan langsung kekayaan budaya dan ekonomi kreatif Kalimantan Selatan.

"Ini momentum besar. Kita tidak hanya bicara soal penerbangan, tapi efek ganda untuk ekonomi daerah," kata Fitri.

Setiap instansi atau lembaga pun diminta menyusun rencana aksi konkret, termasuk penetapan person in charge (PIC) di tiap sektor. Progres akan dimonitor secara berkala hingga menjelang penerbangan perdana pada 20 Oktober 2025.

"Kita harus pastikan, ketika pesawat mendarat, wisatawan yang datang merasa terlayani dan ingin kembali. Ini bukan kerja satu instansi, tapi kerja bersama seluruh Banua," kata Fitri.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads