Sektor pariwisata Thailand kembali menghadapi tantangan. Penurunan wisatawan asing membuat lesu pendapatan negara tersebut.
Melansir Thaiger, Selasa (9/9/2025) Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand melaporkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara sekaligus pendapatan, terutama karena berkurangnya kunjungan dari dua pasar utama yaitu China dan Malaysia.
Data mencatat, Thailand menerima 21,88 juta wisatawan mancanegara sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Angka itu turun 7,16% dibanding periode yang sama tahun lalu, dampaknya pendapatan juga ikut menyusut 5,4% menjadi 1,014 triliun baht (Rp 518 ribu triliun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penurunan terbesar berasal dari dua pasar utama, China, dan Malaysia," tulis laporan Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand dikutip Thaiger dari The Nation.
China menyumbang 3,09 juta kunjungan, sementara Malaysia berada di posisi kedua dengan 3,04 juta wisatawan. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya sehingga ikut menekan total kedatangan turis asing ke Thailand.
Kendati demikian, India masih mencatatkan tren positif dengan 1,56 juta kunjungan dan menjadi pasar terbesar ketiga. Disusul Rusia dengan 1,19 juta wisatawan, serta Korea Selatan yang menembus lebih dari 1 juta kedatangan.
Pasar utama lain yang tercatat antara lain Jepang (712.158), Inggris (708.929), Amerika Serikat (692.212), Taiwan (672.067), dan Laos (630.051).
Kondisi juga tak membaik pada September, Thailand hanya mencatat 2,58 juta wisatawan asing bulan itu, turun 12,81% dibanding periode sama tahun lalu. China masih menjadi penyumbang terbesar dengan 409.691 kunjungan, disusul Malaysia (391.777) dan India (190.604). Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Rusia, Hong Kong, Singapura, dan Laos melengkapi daftar 10 besar.
Pejabat kementerian mengakui tren penurunan itu mengkhawatirkan bagi kondisi keuangan Thailand.
"Ketergantungan pada China dan Malaysia membuat Thailand rentan terhadap perubahan mendadak dalam tren perjalanan keluar negeri yang berpotensi berdampak besar pada pendapatan," ujar pejabat tersebut.
Pariwisata merupakan salah satu penopang utama perekonomian Thailand dengan kontribusi signifikan terhadap PDB. Meski pemerintah berupaya mendiversifikasi pasar dan mendorong belanja wisatawan, data terbaru memperlihatkan rapuhnya sektor ini di tengah perlambatan ekonomi regional.
Menurut ahli, promosi yang lebih agresif di India, Rusia, serta pasar sekunder seperti Timur Tengah bisa membantu mengurangi tekanan. Kementerian juga berharap musim liburan akhir tahun dapat menjadi momentum pemulihan, terutama dari wisatawan jarak jauh asal Eropa dan Amerika Utara.
(upd/ddn)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan