Studi terbaru mengungkap fakta mengejutkan tentang patung singa bersayap ikonik di Venesia. Ternyata, patung itu bukan buatan Eropa, melainkan berasal dari China kuno.
Patung singa bersayap perunggu nan ikonik Singa Santo Markus atau Lion of Saint Mark itu tepatnya berada di Piazza San Marco, Venesia, Italia. Patung itu di atas tiang yang terbuat dari batuan granitoid ungu setinggi 12 meter tersebut menjadi salah satu incaran wisatawan untuk menandai pernah berlibur ke Venesia.
"Venesia adalah kota yang penuh misteri, tetapi satu telah dipecahkan bahwa Singa Santo Markus berasal dari Cina dan dibawa melalui Jalur Sutra," kata arkeolog dari University of Padua, Massimo Vidale, dalam laporan Live Science, dikutip Senin (15/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan itu didapatkan setelah arkeolog mempelajari sampel dari patung singa itu menggunakan analisis isotop timbal. Pada peneliti dari Universitas Padua di Italia utara menemukan bahwa tembaga yang digunakan untuk membuat paduan perunggu (campuran tembaga dan timah) pada karya perunggu aslinya berasal dari sungai Yangtze di China. Penelitian itu diterbutkan di jurnal Antiquity pada hari Kamis (4/9).
Para peneliti mengatakan bukti itu menjelaskan mengapa patung setinggi 4 meter dan 2,2 meter, yang sebelumnya dianggap dibuat secara lokal, di Suriah, atau Anatolia, memiliki gaya yang misterius.
Meskipun dipasang di Alun-alun St. Mark's pada abad ke-13, patung singa itu dinilai lebih mirip dengan karya yang diproduksi di China selama Dinasti Tang (618 hingga 907 M) daripada yang ditemukan di Eropa Mediterania pada abad pertengahan. Sa;ah satu ciri khasnya ada pada bentuk moncong dan bekas luka dari pelepasan tanduk sebelumnya.
Pilar tempat singa itu berdiri berasal dari Anatolia (bagian dari Turki modern). Patung singa itu telah diperbaiki beberapa kali, dengan perbaikan paling awal yang tercatat pada tahun 1293.
"Mungkin ayah dan paman Marco Polo, selama empat tahun mereka tinggal di istana Kubilai Khan dalam perjalanan pertama mereka, bertanggung jawab atas perolehan patung itu," kata Vidale.
Vidale juga menambahkan bahwa kunjungan itu kemungkinan besar terjadi antara tahun 1264 dan 1268.
Para penulis berspekulasi bahwa hewan itu pada awalnya adalah zhènmùshòu, penjaga makam monumental, garang, dan mirip singa dari Dinasti Tang.
Patung singa itu diduga dibawa pulang keluarga Marco Polo dari istana Mongol ke Italia. Saat tiba di Venesia, patung tersebut kemudian diubah diam-diam, dengan tanduk dilepas dan rambut palsu ditambahkan agar menyerupai lambang suci Santo Markus.
"Dalam ketiadaan informasi tertulis yang membingungkan, niat dan logistik di balik perjalanannya ke Venesia tetap sulit dipahami dan terbuka untuk interpretasi," kata dia.
"Jika pemasangan Singa dimaksudkan untuk mengirim pesan politik defensif yang kuat, kita sekarang juga dapat membacanya sebagai simbol konektivitas yang mengesankan dari dunia abad pertengahan," keterangan ditambahkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali