Artikel terpopuler, Kamis (18/9/2025) mengenai Gunung Sanggabuana di Karawang menjadi rumah bagi sejumlah satwa langka. Mulai dari naga jawa hingga macan tutul. Berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Gunung Sanggabuana berdiri setinggi 1.291 mdpl.
Kawasan Sanggabuana dikenal sebagai hutan produksi dan areal latihan satuan Konstrad TNI AD dengan keanekaragaman flora dan fauna yang masih terjaga. Dua satwa langka yang menjadi sorotan di hutan Sanggabuana adalah naga jawa dan macan tutul.
Dilansir dari laman resmi TNI AD, tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) berhasil mencatat temuan penting melalui Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS). Penelitian selama enam bulan di Pegunungan Sanggabuana ini menggunakan 40 kamera jebak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut peneliti satwa liar SCF, Bernard T. Wahyu Wiryanta, kamera berhasil merekam 19 individu satwa liar, yang terdiri dari 14 macan tutul dan lima macan kumbang dengan detail sebagai berikut:
- 14 macan tutul dewasa (11 betina dan 3 jantan)
- 5 macan kumbang (3 betina dan 2 jantan)
Selain itu, pada 2022 SCF bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) juga menemukan ular Xenodermus javanicus atau lebih dikenal sebagai naga jawa. Satwa itu ditemukan di sekitar aliran Sungai Cikoleangkak, yang memiliki air jernih dan sejuk. Kamera SCF bahkan merekam naga jawa sedang memangsa anak katak di tepi sungai.
![]() |
Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN), ular ini berstatus berisiko rendah terhadap kepunahan. Namun, kehadirannya bisa menjadi indikator penting adanya kerusakan lingkungan karena sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan alam. Temuan ini menegaskan bahwa Pegunungan Sanggabuana masih menjadi habitat aman bagi satwa langka Jawa.
Artikel terpopuler selanjutnya adalah tentang seorang turis pria yang ditolak masuk Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta. Curhatan Nathan Britt, seorang bule yang ditolak masuk ke Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, ini viral di media sosial. TNI AU selaku pengelola museum buka suara.
Klarifikasi diterbitkan lewat akun TNI AU dalam platform X pada pukul 21.47 WIB pada Rabu (17/9) atas nama Letkol Pnb Kamto Adi. "Kami dengan tulus berterima kasih atas pengalaman Anda yang telah dibagikan kepada kami. Kami sepenuhnya memahami betapa mengecewakannya perjalanan sejauh ini dengan harapan dapat mengunjungi koleksi bersejarah ini, tetapi justru menemui pembatasan akses," cuit Airmin sebagai balasan postingan Nathan.
Jangan lupa untuk membaca kembali artikel terpopuler lainnya di bawah ini:
- Tak Ada Lagi Kenang-kenangan Habis Liburan, 29 Negara Hapus Stempel Paspor
- Bule Ingatkan Liburan di RI: Jangan Sapa Orang Tua Cuma Pakai Nama, Hati-hati Copet
- Viral Penumpang Parkir 4 Hari di Bandara Soetta Bayar Rp 1,2 Juta, Kok Bisa?
- Resmi Dibuka, Enchanting Valley Jadi Magnet Baru Wisata Keluarga di Puncak
- Terungkap Sudah Misteri Jenazah yang Tersangkut di Dasar Curug Seribu
- InJourney Airports Pamer Terminal 1 C Bandara Soetta yang Lebih Segar
- Pengambilan Bagasi di Bandara Soetta Cuma Butuh Waktu 15-30 Menit
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya
Bali Kecolongan, Bule Rusia Bangun Pabrik di Tahura Denpasar