Terpopuler: Bule AS Dideportasi Terbukti Buka Kelas Seks di Bali-2 Pendaki Nekat

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 22 Sep 2025 11:19 WIB
Warga Amerika Serikat (AS) berinisial JRG yang membuka kelas seks privat di Bali dideportasi melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (18/9/2025). (Foto: Dok. Imigrasi Ngurah Rai)
Jakarta -

Seorang Warga Negara (WN) Amerika Serikat (AS) dideportasi dari Bali setelah terbukti membuka kursus hubungan seks di pulau Dewata. Tarifnya enggak main-main.

Turis AS berinisial JRG dan berusia 44 tahun itu diusir dari Bali setelah terbukti dengan sah melanggar aturan keimigrasian. Doa membuka kelas seks privat atau intimacy mastery retreat untuk umum di sebuah vila di kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung.

"Deportasi dilakukan karena yang bersangkutan terbukti menyalahgunakan izin tinggal dengan mengadakan kegiatan kelas retreat (seks) di Bali," kata Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Winarko, dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).

Winarko mengungkapkan JRG masuk Bali dengan Visa on Arrival (VoA) pada 4 September 2025. Bukannya berwisata, JRG malah membuka kelas pelatihan berhubungan intim di Bali.

Artilel tersebut menjadi artikel terpopuler detiktravel pada Minggu (22/9/2025). Kemudian diikuti dengan Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta dan Naga Jawa dan Macan Tutul, Para Penghuni Sanggabuana Tampakkan Diri di urutan kedua dan ketiga.

Melengkapi lima besar Aksi Nekat 2 Pendaki Turun ke Kawah Gunung Slamet Viral, Berujung Panen Hujatan dan Sisi Gelap Dubai: Pekerja Seks Ilegal.

Seorang ibu dari Sydney, Flavia McDonald, mengisahkan pengalaman pahit saat liburan di Ubud, Bali. Bersama suami dan putrinya bernama Lorena (12), Flavia terbang ke Pulau Dewata pada Hari Ayah sebagai kejutan liburan dadakan bagi keluarga.

"Putri saya punya ide untuk mencari sinar matahari setelah hujan lebat di Sydney sebagai kejutan untuk ayahnya di Hari Ayah," ujar Flavia McDonald kepada news.com.au.

Mereka terbang ke Bali pada 6 September. Saat di Bali, mereka menginap di Seminyak. Karena cuaca kurang sip di kawasan itu, mereka memutuskan untuk menuju Ubud dengan merujuk prakiraan cuaca lebih dulu.

Di Ubud, mereka menuju ke Monkey Forest. Setelah menerima semua informasi tentang cara aman berada di sekitar monyet-monyet liar, Ibu McDonald memastikan keluarganya tidak membawa tas terbuka, kacamata hitam, atau topi yang bisa mereka ambil.

"Kami berjalan-jalan sekitar 40 menit, dan di salah satu area taman terdapat amfiteater tempat orang-orang bisa duduk," jelasnya.

Tanpa khawatir, mereka beristirahat sambil melihat monyet-monyet berkeliaran. Tiba-tiba, seekor monyet melompat ke bahu suaminya. Dalam hitungan detik, monyet itu pindah ke bahu Lorena, sang puteri.

"Dia ketakutan, kami tidak boleh bergerak tiba-tiba. Jadi si monyet mulai menarik-narik bajunya, sakunya dan badannya. Ketika saya berusaha untuk mengusirnya, si monyet menggigit leher Lorena," kata dia.

Mereka sempat dibantu oleh staf Monkey Ubud, barulah kemudian menuju klinik untuk mendapatkan suntikan antirabies. Tagihannya lumayan mahal, sampai Rp 69 juta rupiah. Biaya pengobatan itu ditanggung asuransi, namun dengan sistem reimburse. Flavia dongkol saat itu.



Simak Video "Video: Operasi SAR Korban Hilang Banjir Badung Bali Dihentikan"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork