Duh! Pusat Seafood Labuan Bajo Getok Harga Rombongan Astindo sampai Rp 16 Juta

Ambrosius Ardin - detikTravel
Rabu, 29 Okt 2025 18:35 WIB
Kasus getok harga di Pusat Kuliner Seafood Kampung Ujung di Labuan Bajo (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Kasus getok harga kembali terjadi di Pusat Kuliner Seafood Kampung Ujung Labuan Bajo. Korbannya rombongan agen travel. Mereka digetok harga sampai Rp 16 juta!

Sejumlah bos travel agent dari sejumlah daerah di Indonesia menjadi korban getok harga di Kampung Ujung, sebuah pusat wisata kuliner di Labuan Bajo, NTT.

Saat itu, mereka sedang berada di Labuan Bajo menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo). Total ada 20 orang lebih dari rombongan itu yang makan di Kampung Ujung.

Total, mereka digetok harga sampai Rp 16 juta, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen. Pada akhirnya mereka hanya membayar Rp 11 juta setelah protes terhadap aksi getok harga tersebut.

"Rp 16 juta berikut PPN, akhirnya karena kami minta dihitung ulang, ditimbang ulang, diturunkan sampai Rp 11 juta ya, itu kan preseden yang kurang baik," ungkap Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno, di Labuan Bajo, Selasa (28/10/2025).

Peristiwa itu terjadi pada Senin (27/10/2025) malam. Selain menyoroti getok harga, Pauline juga menyoroti tagihannya dalam nota yang ditulis tangan, sehingga PPN pun ditulis tangan.

Dia pun mempertanyakan apa benar PPN 10 persen itu disetorkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat.

"Ditulis tangan seperti itu kan kami nggak tau PPN-nya lari ke mana. Kami taat pajak tapi kami mau membayar pajak ketika pajak itu memang disetorkan sebagaimana mestinya," tegas Pauline.

Menurut dia, harga yang cukup tinggi itu seharusnya hanya dikenakan untuk wisatawan mancanegara.

"Wajar untuk memberikan harga yang agak tinggi untuk wisatawan mancanegara, tapi kami ini wisatawan lokal lho, jangan diperlakukan sama dengan wisatawan mancanegara," ujarnya.

Beruntung, saat itu, para agen travel tidak ada yang membawa tamu. "Kebetulan kami teman-teman travel agen, tapi kalau misalkan tamu yang datang di situ dikira travelnya getok, dikira travel agent ambil komisi, kasihan teman-teman (travel agent) lokal nantinya dianggapnya teman-teman lokal yang tidak profesional," jelas Pauline.

Kasus getok harga di Pusat Kuliner Kampung Ujung ini, dia berujar, pernah terjadi di Bali zaman dulu. Pemilik restoran yang getok harga itu pada akhirnya ditinggalkan wisatawan.

"Ini kan kayak Bali zaman dulu. Bali itu dulu digetok buat turis sehingga turis bilang oh ternyata mahal ya harga di sini, udahlah nggak usah ke sana mendingan kita pergi ke tempat lain yang tidak getok harga, yang memperlakukan setiap manusia dari manapun harganya itu sama," ungkap Pauline.



Simak Video "Video: Berenang Bareng Ikan Pari Manta di TN Komodo"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork