Ada satu gajah Afrika di India yang identik dengan kesepian, namanya Shankar. Mamalia itu mati sendirian di kebun binatang Delhi.
Shankar adalah gajah berusia 29 tahun. Pejantan itu tiba di India pada tahun 1998 sebagai hadiah diplomatik dari Zimbabwe kepada mantan Presiden India, Shankar Dayal Sharma, seperti dikutip dari BBC pada Rabu (5/11/2025).
Pada tanggal 17 September lalu, Shankar ditemukan mati. Saat itu penyebab kematiannya belum diketahui. Kini setelah hasil otopsi keluar, Shankar positif terinfeksi virus ensefalomiokarditis (EMCV), kata direktur Kebun Binatang Delhi, Sanjeet Kumar.
EMCV diketahui menyebabkan peradangan jantung yang fatal dan terkadang demam otak pada mamalia. Virus ini menyebar melalui feses dan urine hewan pengerat.
Sebagian besar wabah EMCV dikaitkan dengan hewan peliharaan di peternakan babi, pusat penelitian primata, dan kebun binatang, menurut manual veteriner MSD.
Virus ini bereplikasi dengan cepat dan dapat menyerang jantung dan terkadang otak, seringkali menyebabkan kematian mendadak. Sejauh ini belum ada obat antivirus khusus yang tersedia untuk EMCV.
Menurut sebuah studi tahun 2012 dalam jurnal medis peer-review Virulence, EMCV telah didokumentasikan di seluruh dunia pada babi, hewan pengerat, kucing besar, dan gajah Afrika, di antara mamalia lainnya.
Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1945 dari seekor siamang di Florida, menurut sebuah laporan di Nature.
Sejak tahun 1970-an, wabah lokal telah dilaporkan di AS, Afrika Selatan, Tiongkok, Australia, Kanada, Amerika Selatan, dan beberapa negara di Eropa.
Wabah di AS dan Afrika Selatan khususnya memengaruhi gajah Afrika yang berada dalam penangkaran.
"Di India, virus ini pertama kali diisolasi pada akhir tahun 1960-an. Namun, kematian Shankar adalah kematian tercatat pertama yang disebabkan oleh EMCV di India," kata seorang pejabat senior di Institut Penelitian Veteriner India (IVRI) kepada BBC.
Ia menambahkan bahwa mungkin ada kasus mamalia yang mati karena EMCV yang tidak dilaporkan. Otopsi Shankar dilakukan di IVRI.
Kumar, direktur kebun binatang, tidak menjawab pertanyaan spesifik tentang bagaimana Shankar mungkin tertular infeksi tersebut dan apakah ada masalah hewan pengerat di kebun binatang tersebut. "Ini virus langka dan saya bukan ahlinya," ujarnya.
Kematian Shankar telah memicu kesedihan di kalangan pecinta dan aktivis hewan yang telah lama berupaya merehabilitasi hewan yang kesepian tersebut.
Shankar dan pasangannya adalah dua gajah Afrika yang tiba di India pada tahun 1998 sebagai hadiah diplomatik dari Zimbabwe kepada mantan Presiden India, Shankar Dayal Sharma. Namun, pasangan Shankar meninggal pada tahun 2001.
Ia kemudian ditempatkan sementara bersama gajah Asia di kebun binatang, tetapi rencana tersebut tidak berhasil.
Pada tahun 2012, Shankar dipindahkan ke kandang baru yang membuat makin kesepian. Meskipun ada larangan federal tahun 2009 untuk memelihara gajah sendirian selama lebih dari enam bulan. Ia tetap di sana hingga kematiannya.
Selama bertahun-tahun, para aktivis menuntut agar Shankar dikeluarkan dari kebun binatang dan direhabilitasi di suaka margasatwa yang juga menampung gajah Afrika lainnya.
Pada tahun 2021, sebuah petisi di pengadilan tinggi Delhi meminta Shankar dipindahkan ke suaka margasatwa bersama gajah Afrika lainnya. Dua tahun kemudian, pengadilan menolak petisi tersebut, dan memerintahkan pemohon untuk menghubungi komite yang menangani pemindahan satwa liar oleh kebun binatang.
Setelah kematian Shankar, hanya tersisa satu gajah Afrika jantan di India, tepatnya di Kebun Binatang Mysore di negara bagian Karnataka selatan. Ia juga telah hidup sendiri selama bertahun-tahun.
Simak Video "Video: Gajah di Botswana Ngamuk Karena Turis Dekati Anaknya"
(bnl/ddn)