Penting! 7 Tips Menonton Waisak di Borobudur
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penting! 7 Tips Menonton Waisak di Borobudur

- detikTravel
Rabu, 14 Mei 2014 17:50 WIB
Penting! 7 Tips Menonton Waisak di Borobudur
Candi Borobudur (Imam T Moerdani/d'Traveler)
Jakarta - Puncak perayaan Waisak akan berlangsung malam ini di Candi Borobudur. Berbagai prosesi keagamaan dilakukan. Untuk traveler yang ingin menyaksikan perayaan ini sebaiknya ikuti 7 tips berikut.

Perayaan Waisak akan jatuh pada hari Kamis (14/5/2014) dini hari. Namun serangkaian acara telah diadakan sejak Rabu (13/5) pagi.

Dari semua rangkaian yang ada, yang paling ditunggu-tunggu wisatawan adalah prosesi pradaksina di Candi Borobudur dan diakhiri dengan pelepasan ribuan lampu lampion. Untuk traveler yang menyaksikan kegiatan ini, sebaiknya ikuti 7 tips berikut yang disusun detikTravel, Rabu (14/5/2014):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jaga stamina

Puncak perayaan Waisak tahun ini jatuh pada Kamis (15/5) pukul 02.15.37 WIB atau dini hari. Jika ingin bisa menyaksikan acara dari awal sampai akhir, jagalah stamina. Mulai dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan sehat, sehingga Anda kuat bertahan hingga acara berakhir.

2. Jangan berisik

Rasanya tak ada orang senang jika diganggu ketika ibadah. Bayangkan, betapa menyebalkannya jika di tengah-tengah kekhusyukan ibadah, tiba-tiba banyak orang berbincang dengan suara keras. Tentu mengganggu. Untuk itu, hormati para umat yang sedang ibadah dengan tidak berisik. Biarkan para umat Buddha beribadah dengan tenang.

3. Pakaian yang sopan

Meski telah menjadi salah satu objek wisata, Candi Borobudur tetaplah salah satu tempat ibadah umat Buddha. Karena itulah, puncak perayaan Waisak diadakan di sana.

Sayangnya, beberapa traveler lupa perihal makna ibadah yang dilakukan umat Buddha di Borobudur dengan cara mengenakan pakaian terbuka. Ingat, ini adalah perayaan keagamaan, berbagai ritual agama dilakukan di sini. Untuk itu, kenakan pakaian sopan dan tertutup.

4. Kurangi pemakaian lampu blitz

Kilatan lampu blitz kamera tentu menyilaukan mata. Jangankan orang yang sedang ibadah, orang biasa saja akan terganggu jika ada kilatan blitz yang banyak dan mendadak.

Untuk itu, agar menjaga kekhusyukan umat Buddha yang beribadah di Borobudur, kurangi blitz jika ingin memotret. Lagi-lagi ini salah satu wujud penghormatan. Manfaatkan cahaya alami dari yang ada di sana, atau setting kamera dengan mode malam hari.

5. Jangan ambil foto terlalu dekat

Mengambil foto biksu dan umat Buddha yang sedang ibadah memang menarik. Namun harus diingat, mereka sedang beribadah. Jadi jangan mengambil jarak terlalu dekat demi kekhusyukan. Jangan demi membuat foto keren, Anda menaruh kamera di depan wajah mereka.

6. Jaga kebersihan

Masalah yang selalu muncul usai perayaan besar adalah sampah yang berserakan di mana-mana. Untuk itu, bawa kantung khusus untuk sampah sehingga tidak mengotori kawasan perayaan Waisak.

7. Patuhi aturan panitia

Mereka yang datang ke Borobudur harus mengikuti aturan ketat dari panitia. Wisatawan harus memakai ID Card yang sudah dibagikan sejak siang tadi dan diberi selebaran aturan selama acara. Tolong baca aturan tersebut dan jangan dipandang sebelah mata demi tertibnya perayaan Waisak.

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads