Surga dan neraka seringkali dianalogikan sebagai sesuatu yang terkait dengan kebaikan dan keburukan. Begitu pun alam di dunia, keindahan dan keanehan dari lokasi tersebut seringkali menarik perhatian wisatawan untuk mendatanginya atau berburu fotografi di sana.
Namun, mengunjungi destinasi yang alamnya cantik atau menyeramkan, berbeda dengan destinasi biasa. Oleh karena itu, detikTravel, Kamis (4/8/2016) menyusun kiat-kiat khusus untuk traveler yang mau menjelajah surga dan neraka dunia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, lokasi yang unik memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Bisa saja tempat tersebut sangat ramai pengunjung, jadi harus memperhatikan jam berkunjung. Atau malah jarang ditemui sehingga minim informasi.
Mencari informasi terkait dengan lokasi yang dituju dapat membantu travelers menyiapkan hal-hal pra keberangkatan, dimana juga dapat membantu menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika beruntung, mungkin akan dapat beberapa informasi yang belum diketahui orang banyak.
2. Membawa kamera dan sesuaikan dengan tempat
Salah satu yang terpenting saat wisata alam adalah membawa kamera. Namun perhatikan juga kamera yang akan dibawa, jika tempat tersebut melarang wisatawan untuk mengambil kamera profesional, traveler mungkin hanya perlu membawa gadget agar tidak mengganggu saat berwisata.
Bisa juga sebaliknya, jika tempat tersebut membebaskan pengunjung untuk mengambil gambar, bawalah alat fotografi yang dapat mendukung saat pemotretan. Tapi tetap ingat banyaknya barang bawaan agar tidak merepotkan diri sendiri.
3. Perhatikan keamanan
Beberapa tempat yang unik atau jarang ditemui biasanya tidak memiliki standar keamanan yang cukup. Artinya, setiap pengunjung bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Tempat berjuluk surga di bumi, biasanya sepi betul, tidak ada pengaman di sana. Laguna yang indah, belum tentu ada penjelasan dalamnya berapa meter. Sementara, tempat-tempat berjuluk neraka di bumi, biasanya kawah, danau, lubang geologis dan vulkanik. Mungkin saja tempat ini berbahaya atau tanahnya labil.
Jangan melampaui batas yang telah ditentukan atau di tempat-tempat yang dilarang. Apabila ingin lebih aman, pastikan ada orang lain yang mengetahui traveler sedang berkunjung ke tempat yang dituju.
4. Jangan melakukan vandalisme
Salah satu ciri traveler yang baik adalah tetap menjaga kondisi tempat yang dikunjungi dengan baik tanpa merusak apapun yang ada di sekitarnya. Tidak ada keuntungan sedikit pun dari melakukan vandalisme, apalagi merusak apa yang telah diciptakan di Bumi.
Jangan membuang sampah dan jangan mencorat-coret. Jangan merusak fasilitas demi hasil foto yang menarik, solusinya cobalah untuk mencari angle lain yang berbeda namun tidak merusak apapun di sekitarnya.
5. Ajak teman atau kerabat
Memang asyik untuk mencoba solo travelling atau berpergian seorang diri. Namun jika ada teman yang seru, tidak ada salahnya untuk dicoba. Mengajak teman dan kerabat juga bisa membuat kita menikmati keajaiban alam bersama-sama.
Kalaupun ada masalah di jalan, kita bisa mengatasinya bersama-sama. Menikmati pemandangan seindah surga, atau yang agak-agak ngeri seperti neraka, enaknya memang ramai-ramai.
6. Menjaga sikap
Kemanapun kita berpergian, pasti ada peraturan yang harus diperhatikan. Jagalah sikap dimanapun travelers berada tidak terkecuali saat berwisata. Biasanya tempat yang dijuluki dengan surga dan neraka juga terkait dengan hal spiritual atau kepercayaan orang lain. Bisa saja kuil, atau tempat yang kebetulan menjadi lokasi pemujaan.
Jangan bertindak seenaknya atau berbuat yang menyalahi aturan sehingga meresahkan warga dan pengunjung lainnya. Selain membuat orang lain resah, bertindak tidak baik juga dapat merugikan diri sendiri. Mungkin saja traveler dapat diusir dari tempat tersebut.
7. Membawa bekal
Tidak semua tempat memiliki tempat makan yang baik. Apalagi jika lokasinya jauh dari pusat kota atau tempat memperoleh bahan makanan. Membawa bekal bisa menjadi salah satu solusi untuk hal tersebut. Selain itu travelers juga dapat membawa asupan sesuai selera, terlebih jika memiliki kondisi tubuh yang tidak memungkinkan menerima makanan tertentu. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol