Ada kasus tour leader Erwin yang tega meninggalkan turis WNI di Maroko. Ada juga suara korban tour leader perempuan hijaber IW yang sejak 2007 bermasalah utang dan pengembalian uang wisatawan serta rekanan.
Open trip yang dijual online, bahkan penjualnya merangkap tour leader, memang susah diawasi. Pakar pariwisata Universitas Indonesia, Diaz Pranita, mengimbau para traveler mesti lebih cerdas menghadapi aneka penawaran open trip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lingkaran Setan Utang Bisnis Open Trip Murah |
Seperti apa sih persisnya? Ini penjabaran tipsnya:
1. Pintar memilih
Ada banyak penawaran open trip online, dari media sosial ataupun dari broadcast. Jangan langsung membeli paketnya.
Kita harus pintar-pintar memilih. Coba dilihat ada penawaran dari mana saja, dari siapa saja, berapa harganya. Tidak semuanya bagus dan kita cuma butuh satu yang cocok dari sekian banyak penawaran.
2. Harus kritis
Para traveler juga harus kritis, jangan ragu bertanya soal paket wisata open trip murah. Tanya soal harganya, apa iya dengan harga segitu cukup untuk berkeliling?
Lihat itinerarynya, jangan-jangan agendanya dipadatkan. Kalau begitu, nanti kamu bisa ngos-ngosan menjalaninya. Kalau ada yang tidak sesuai, mesti tanya sebelum membeli. Jangan terima-terima saja.
3. Jangan tergoda dengan harga murah
Namanya orang jualan, pasti ingin cari untung. Jadi traveler cerdas artinya tidak tergoda dengan harga yang murah. Cari tahu kenapa bisa murah.
Coba bikin hitungan sendiri. Browsing harga tiket pesawat dan hotel nggak susah kok. Masuk akal nggak open tripnya pasang harga semurah itu. Masa iya mereka tidak mau ambil untung?
4. Bandingkan dengan aplikasi terpercaya
Coba bandingkan paket penawaran open trip dengan situs-situs penawaran lainnya. Bandingkan berapa hari, bandingkan rutenya dan bandingkan harganya.
Pastikan kamu punya perbandingan yang akurat. Kalau setelah dibandingkan, harganya masuk akal, itinerarynya juga wajar, membeli paket wisata open trip murah oke-oke saja kok.
Tapi kalau terlalu murah, kamu patut curiga. Mereka mau untung dari mana? Bisa-bisa kamu ditinggalkan tour leadernya di tengah jalan.
Sebelumnya, terungkap kasus open trip lain yang merugikan wisatawan selain tour leader Erwin yang mengaku diculik di Maroko sehingga meninggalkan tamunya. Kali ini tour leader perempuan hijaber berinisial IW yang beraksi sejak 2007 sampai sekarang. Modusnya menurut para korban adalah pinjam uang untuk operasional open trip.
detikTravel sudah berusaha menghubungi IW. Telepon dan pesan tidak direspons. Terakhir IW merespon adalah Jumat (20/7). Dia menjawab singkat dengan mengaku sudah tidak berbisnis travel lagi. Kalau Anda punya pengalaman sejenis, ayo ceritakan lewat email ke redaksi@detik.travel. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol