Jepang seolah tak pernah kehilangan pesonanya, negara ini terus menempati daftar destinasi wisata paling populer di dunia.
Dengan berbagai kombinasi unik antara budaya yang kaya, kuliner yang menggoda, serta perpaduan modernitas dan tradisi yang harmonis. Dari hiruk pikuk Tokyo hingga ketenangan desa-desa di pedalaman, Jepang punya daya tarik di setiap sudutnya.
Mengutip The Economic Times, Kamis (6/11/2025) ada beberapa momen terbaik untuk berkunjung ke Jepang yang dikemukakan oleh pakar perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang musim dingin, banyak traveler memilih waktu ini untuk berkunjung. Setelah libur tahun baru, karena suasana tempat wisata jadi lebih sepi, udara cerah menyingkap keindahan Gunung Fuji dan onsen jadi tempat favorit untuk bersantai sambil menghangatkan tubuh.
Tapi hindarilah berkunjung saat musim semi. Pakar perjalanan, Alys Colayera, mengatakan musim semi memang jadi primadona karena bunga sakura bermekaran di mana-mana. Tapi periode ini juga dikenal sangat padat dan mahal.
"Musim bunga sakura memang indah dan menakjubkan, tetapi sangat ramai dengan orang-orang mengingat popularitas dan permintaannya," katanya seperti yang dilansir The Economic Times dari Conde Nast Traveller.
Kalau ingin suasana yang lebih tenang, musim gugur bisa jadi alternatif terbaik. Pemandangan dedaunan merah dan keemasan tak kalah memukau dari bunga sakura.
Dan saat musim panas, meski cuacanya panas dan lembap, justru jadi waktu paling meriah dengan banyak festival tradisional di berbagai kota. Dan bagi traveler yang baru pertama kali ke Jepang, Tokyo dan Kyoto adalah dua kota yang wajib dikunjungi.
Tokyo memadukan gemerlap distrik modern dengan taman dan kuil yang tenang, sementara Kyoto menghadirkan nuansa klasik lewat kuil-kuil bersejarah, upacara teh, dan budaya tradisional yang masih lestari.
Para ahli juga menyarankan untuk menginap di ryokan, penginapan tradisional Jepang, yang banyak ditemui di kawasan seperti Semenanjung Izu atau Kaga Onsen. Menginap di sana jadi cara terbaik untuk merasakan keramahan khas masyarakat Jepang secara langsung.
Traveler disarankan membawa barang bawaan secukupnya karena ukuran akomodasi dan transportasi di Jepang cenderung kecil. Etika lokal juga penting diperhatikan, mulai dari berbicara dengan sopan, antre dengan tertib, hingga tidak memberikan tip, karena hal itu justru bisa dianggap menyinggung.
Untuk menjelajahi Jepang secara menyeluruh, idealnya luangkan waktu 10 hingga 14 hari. Namun, menurut founder Boutique Japan (travel agency), Andres Zuleta, mengatakan jika traveler hanya punya waktu yang pas-pasan, perjalanan singkat di Jepang pun masih tetap berkesan.
"Waktu yang Anda habiskan di Jepang itu adalah waktu yang berharga. Jadi maksimalkanlah," ujarnya.
Dengan pemandangan yang indah, budaya yang kuat, dan sentuhan modern yang tak pernah berhenti berkembang, Jepang selalu punya alasan untuk dikunjungi kembali-di musim apa pun Anda datang.
(upd/ddn)












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi