Malino, Liburan Ala Puncak Pass di Sulsel

Makassar - Jawa Barat boleh bangga punya Puncak Pass. Tapi, siapa sangka kalau Makassar, Sulsel juga punya panorama ala Puncak Pass. Malino namanya. Tak cuma sejuk, Malino punya panorama dahsyat yang bisa bikin betah traveler.

Malino merupakan sebuah kawasan wisata di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa yang memiliki panorama menakjubkan. Sawah dan pegunungan menjadi desain apik yang menghias Malino. Udara sejuk dan tenang pun menjadi keunggulan untuk destinasi ini. Kehidupan tradisional di Malino pun masih sangat terasa.

"Malino memang sudah dikenal dan dijuluki Puncaknya Makassar," ucap Naryani, salah seorang traveler saat berbagi cerita tentang pengalamannya berlibur ke Malino saat dihubungi detikTravel, Rabu (20/3/2013).

Tak heran memang bila Malino disandingkan dengan Puncak Pass. Salah satu spot yang disukai traveler adalah kebun tehnya. Tak hanya kebun teh pelancong juga bisa melihat jejeran pohon-pohon pinus. Pohon-pohon pinus ini seolah menjadi pengawal yang menjaga keasrian perkebunan teh tersebut.

Yani juga menceritakan, jalan di Malino juga berkelok-kelok seperti di Puncak. Bedanya dengan Puncak Pass, yaitu suasana di Malino lebih sepi dan tenag. Cocok untuk menenangkan diri.

Suasana Malino memang berbeda dari destinasi lainnya yang ada di Makassar. Kalau selama ini Makassar terkenal dengan pulau, bahari, dan pantai, Malino akan menyuguhkan panorama berbeda untuk wisatawan.

"Bukan cuma pegunungan, sawah-sawahnya bagus seperti yang ada di Bali. Di sana juga ada air terjun dan sungai yang asyik," kata wanita yang sering disapa Yani ini.

Ya, wisata air terjun menjadi salah satu titik yang tak boleh dilewatkan saat ke Malino. Di sini, ada dua air terjun yang menarik untuk didatangi, yaitu air terjun Takapala dan air terjun Ketemu Jodoh.

Yang unik itu, air terjun Ketemu Jodoh. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak kalau air terjun itu adalah tempat para pengunjung untuk meminta jodoh. Wah! Sedangkan kesejukan butiran air atau embun air terjun Takapala, bisa traveler rasakan sampai ke rumah penduduk sekitar.

Meski udara dingin, bagi Anda yang sanggup silakan coba basah-basahan dengan main di air terjun atau sungainya. Sungai yang dipenuhi bebatuan gamping yang besar semakin mempercantik alam Malino.

"Wisatawan bisa mengitari hutan pinus dengan berkuda," tutur Yani.

Walaupun sepi pengunjung, di sepanjang jalan wilayah Malino sudah banyak rumah makan dan penginapan. Jadi untuk urusan akomodasi, traveler tak perlu khawatir.

Saat sore menjelang, udara di Malino semakin sejuk. Bahkan kita bisa melihat kabut yang perlahan-lahan turun dari puncak gunung. Pemandangan ini sangat cantik!

(ptr/fay)