Tanjung Lesung: Mendung dan Cerah Bergantian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Astri Apriyani|1491|BANTEN|14

Tanjung Lesung: Mendung dan Cerah Bergantian

- detikTravel
Jumat, 13 Mei 2011 13:20 WIB
BANTEN - Saya sampai di Tanjung Lesung sekitar malam pukul 17.00. Rombongan disambut oleh langit yang mendung sejak awal. Sore hari ini pun tanpa senja. Dan, malam ini dilewati tak jauh-jauh dari dalam kamar 210 di Bay Villas Resort Tanjung Lesung.

Yang paling terpikirkan soal akses menuju resort adalah betapa jauhnya deretan resort ini dari pemukiman penduduk. Seolah, penginapan-penginapan ini memisahkan diri. Mungkin memang begitu tujuannya; entah untuk masalah eksklusivitas atau memang itulah yang ditawarkan Tanjung Lesung untuk kenyamanan pengunjung resort.

Esok harinya, 14 Oktober 2010, tubuh sudah lumayan bisa diajak senang-senang menikmati laut. Tapi, apa mau dikata, cuaca tidak sepakat dengan keinginan saya. Hujan turun sepanjang hari. Untung saja saya menginap di tempat yang tepat, bisa memesan camilan-camilan, menonton saluran kabel, walaupun tetap tidak bisa terkoneksi lancar dengan internet karena sinyal mati-hidup. Total, seharian saya mendekam di dalam kamar. Begitu merana, tanpa senja, tanpa eksplorasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pada 15 Oktober 2010, saya memanfaatkan sisa-sisa waktu (karena hari ini harus check out paling lambat pukul 13.00) dengan memanfaatkan fasilitas sepeda dan berkeliling Tanjung Lesung dengannya. Efektif. Di waktu yang sempit, saya cukup bahagia bisa merasakan pagi dan sedikit siang hari itu. Dermaga yang tak jauh dari penginapan (tapi agak sulit diakses dengan sepeda) jadi tempat favorit saya. Banyak pula orang yang biasa memancing di dermaga ini. Sasarannya adalah ikan-ikan hias. Dari dermaga, jika melihat ke kedalaman laut, saking jernihnya, kita bisa melihat terumbu karang dan ikan-ikan hias yang memenuhi dasar laut.

Beruntung hari ini cerah. Susur pantai jadi jauh lebih menyenangkan. Pasir pantai di Tanjung Lesung yang putih dan air laut yang biru, disempurnakan awan-awan gemuk serta langit yang biru, terlihat luar biasa cantiknya. Karang karang besar dan kecil juga banyak bertebaran di tepi pantai, membuat penggemar karang dan kerang bisa puas mencari batu-batu unik.

Dari dermaga, kita bisa melihat pemandangan yang menjadi alasan kenapa pantai ini dinamakan Tanjung Lesung. Ya, daratan yang menjorok ke laut menyerupai bentuk lesung kelihatan dari sini. Juga, dari kejauhan, kalau cuaca begitu cerah, kelihatan Pulau Liwungan. Sayang, karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menyeberang ke pulau itu. Katanya, bisa menggunakan speedboat atau kapal nelayan sekitar setengah jam. Satu lagi, dari Pantai Tanjung Lesung kelihatan pula kemegahan Krakatau di kejauhan. Rupanya, dari sini pun kita bisa ke Krakatau, malah justru lebih dekat daripada dari Ujung Kulon.

Waktu begitu sempit, tapi begitu banyak yang ingin dilakukan dan begitu banyak pula yang bisa dilakukan di Tanjung Lesung. Ah, lain kali saya akan kembali lagi ke sini untuk mencoba sailing, menyeberang ke Pulau Liwungan, jetski, snorkeling, ke perkampungan nelayan tak jauh dari resort, dan tentu saja menikmati senja. Sekadar catatan: lebih baik mengira-ngira waktu dan mampir di Tanjung Lesung ketika musim cerah agar Anda tidak kecewa.
(gst/gst)

Hide Ads