Desa Sawai, bersama lima anak dusun lain yaitu Masihulang, Rumaolat, Besi, Opin dan Olong termasuk dalam Taman Nasional Manusela. Oleh karena itu, kondisi alamnya sangat terjaga. Sungai Salawai yang ada di desa ini merupakan habitat beberapa hewan liar seperti buaya, rusa, dan babi hutan.
Sungai ini memiliki lebar 6-7 meter. Masyarakat lokal seringkali mencuci sagu di bantarannya. Jika mengarungi sungai menggunakan sampan, Anda bisa menyaksikan buaya yang sedang berjemur di tepiannya!
Dari desa ini, Anda bisa menyeberang pulau menggunakan kapal motor menuju beberapa pulau di lepas pantai utaranya. Hanya 30 menit perjalanan menggunakan kapal motor untuk mencapai pulau terdekat. Perairan di sekitar pulau-pulau ini adalah tempat ideal untuk menyelam dan berenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah puas berenang di perairan sekitar dua pulau ini, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Kelelawar. Sebenarnya fisik pulau ini tak seperti 'pulau' pada umumnya, hanya ada kumpulan pohon bakau yang lebat. Hutan bakau inilah yang menjadi habitat kelelawar, dengan nama lokal Marsegu.
Perjalanan ke Pulau Kelelawar hanya bisa dilakukan ketika air laut sedang pasang. Jika surut, kapal tak akan bisa masuk ke pintu masuk karena rapatnya pepohonan dan tanaman rumput laut yang hidup di bawahnya. Dari pintu masuknya, terbentang jalan kayu agar Anda bisa memantau kehidupan hewan malam ini dengan lebih mudah.
Jika berkunjung ke Provinsi Maluku, ayo tambahkan Sawai dalam daftar destinasi Anda. Dengan begitu, Anda punya pengalaman berharga dari tempat-tempat yang belum diketahui banyak orang.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol