Semalam di Malaka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Semalam di Malaka

- detikTravel
Selasa, 05 Jun 2012 21:29 WIB
Malaysia, Melaka Bandaraya Bersejarah, Malaka - Dengan semakin mudah dan terjangkaunya transportasi menuju negara tetangga, Malaysia, tampaknya Malaka bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan malam minggu anda dengan suasana yang sedikit berbeda.
Kota yang cukup panas ini, pada tahun 2008 diakui UNESCO sebagai World Herritage City. Predikat itu cukup layak disandang oleh Negara Kota ini karena mereka mampu melestarikan bangunan-bangunan tua bersejarah dan menjadikannya obyek wisata yang mampu menarik wisatawan dari mancanegara untuk menikmatinya.
Ketika anda menjejakkan Malaka di Malaka Central, anda mungkin masih merasakan atmosfi kota besar yang penuh dengan kendaraan dan keramaian khas sebuah kota. tapi, dengan menggunakan angkutan umum yang tidak terlalu jauh, anda akan merasakan atmosfir sebuah kota tua yang cantik, yang seakan bersembunyi di balik gedung-gedung yang modern.
Langkahkan kaki anda menuju kawasan kota Tua di pusat Kota Malaka. Anda akan disuguhi oleh bangunan-bangunan khas Eropa yang bercirikan warna merah. Gereja Malaka, Menara Jam, dan Juga Air Mancur Victoria menjadi pusat keramaian warga dan wisatawan untuk menikmati kejayaan masa lampau malaka. Berjalanlah di sekitar kawasan kota tua, anda akan menemukan banyak sekali museum yang bertebaran. bagi anda yang kuat mendaki, dakilah bukit St Paul Hall untuk melihat bekas reruntuhan gereja dan juga makam Belanda.Turun dari St Hall, anda akan menemukan reruntuhan A Famosa. Bagi penggemar museum, anda akan sangat dimanjakan karena akan banyak sekali museum yang bertebaran di sekitar kawasan tersebut.
Setelah mengitari kota tua, anda bisa menaiki menara Taming Sari yang akan memabawa anda melihat kota Malaka dari atas. Menara yang berputar ini tampaknya menjadi daya tarik tersendiri karena peminatnya cukup banyak. selain itu, cobalah anda naik menara ini saat matahari akan tenggelam. anda akan melihat matahari tenggelam yang indah di Selat Malaka. Di sebelah Taming sari, anda bisa mlanjutkan menuju museum Angkatan Laut Malaysia dan juga menuju Museum Maritim yang berbentuk seperti Replika Kapal.
Ketika matahari sudah mulai tenggelam, saat yang tepat untuk menaiki Melacca River Cruise. Anda akan diajak menyusuri sejarah awal mula kota malaka di atas sungai sepanjang 9 KM. dengan cahaya matahari yang mulai samar, anda akan disuguhi dengan lampu-lampu bangunan dan kafe di sepanjang sungai yang sengaja ditata untuk menghidupkan kembali suasana sungai malaka. Serasa menaiki Gondola di venesia. apalagi sungai dan daerah di sekitarnya cukup bersih. tidak sedikit orang yang berjalan-jalan di tepian sungai ataupun yang sedang duduk-duduk di kafe untuk sekerdar bercengkrama ataupun menikmati alam pikirannya masing-masing.
Turun dari kapal, saatnya ada menyusuri Jalan yang menjadi pusat keramaian bagi wisatawan di seluruh dunia, Jonker Street. Jonker street ini semacam pasar malam yang hanya buka pada hari sabtu dan minggu malam. Ketika musim liburan, bisa dibayangkan betapa penuhnya tempat ini.bagi anda yang penggemar barang-barang antik dan seni, bisa mencarinya di sini. tetapi, sekarang ini, barang yang dijual di Jonker Street pun semakin beragam, tidak hanya kerajinan atau benda antik saja. banyak penjual makanan di sini. Jangan lupa untuk mencicipi masakan peranakan yang terkenal itu, atau mencoba Cendol Durian Malaka yang sudah tersohor.
Setelah lelah, anda bisa kembali ke penginapan. soal akomodasi, tampaknya malaka sudah mulai sadar bahwa negara kota merekamenjadi tempat tujuan wisata. sehingga, untuk mencari tempat menginap tidaklah terlalu sulit. harganya tidak terlalu mahal, dan mudah untuk melakukan booking melalui situs penyedia layanan booking kamar.
Menikmati Malaka mungkin tidak perlu terlalu lama, tetapi suasana dan atmosfir yang dirasakan mungkin akan bisa bertahan lama di dalam diri anda. Belajardari Malaka,kapankah kita punya kesadaran untuk merawat kota tua kita yang tersebar di segala penjuru Indonesia, sehingga layak dijadikan objek wsata internasional?
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads