awal janjian karena blum prnah ke stasiun tanah abang yang rencananya mo bareng2 buat yg tinggal sekitar pasar minggu, pasar rebo, dan sekitarnya alhasil dijemputlah sama anak forum baik hati buat pergi bareng ke stasiun pasar minggu. sampai disana masih nunggu satu orang lagi yang mau cabut bareng k stasiun tanah abang dengan jadwal kereta ditangan jam 06.15 karena waktu kumpulnya jam 07.00. pergilah dua cowo dan satu cewe (saya) yang belum kenal sama sekali karena kita ketemu d forum backpacker indonesia menuju stasiun tanah abang berbekal tanya-tanya (baca: belum ada satupun yang pernah ke stasiun tanah abang).
sampai disana dengan masih cengo cari-cari yang tampangnya backpackeran dengan hukum sok tahu deketin aja langsung orangnya bin tanya-tanya. kumpullah beberapa orang tanpa komando dan tanpa pernah kenal muka sebelumnya sekedar kenal-kenalan sambil tunggu yang lainnya. setelah berkumpul dan tiket k rangkas bitung 4000 dengan jadwal kberangkatan jam 07.40 langsung tanpa komando masuk satu persatu ke kereta dan berupaya satu gerbong.
sekitar pukul 10.00 sampailah d rangkas bitung karena kita pake kereta ekspres jadi ga semua stasiun berenti. ternyata masih harus nunggu 1 orang lagi dari cilegon dan perkiraan sampai rangkas 1 jam kemudian. di isi dengan kegiatan jalan-jalan di sekitar pasar rangkas (maksud sebenernya cari ATM) trus balik lagi k stasiun dan berkumpullah 45 orang yang belum mengenal satu sama lain untuk berangkat ke ciboleger, lebak banten.
sampai di ciboleger sekitar 2 jam kemudian dan disarankan untuk makan siang dulu sebelum trekking karena trek nya cukup jauh sekitar 12 km dan memakan waktu sekitar 4-5 jam. setelah istirahat, sholat, makan sekitar jam 2 siang berangkatlah menuju suku baduy dalem. satu jam perjalanan pertama masih oke walaupun jalanannya nanjak tapi masih fresh lah tenaganya, dan penderitaan pun dimulai saat memasuki jam kedua diperjalanan *jrengg..jrenggg* mampuss!!! antara pngen pulang tapi udah jauh, mo diterusin makin jauhh. aargghhhh mamaaaaa!!! dan mulai masuk jam ketiga perjalanan dihadang sama satu tanjakan luar biasa jahat menurut gw sama anak-anak, mampus tu tanjakan ada kali yahh 80 derajat mahh ditambah udh ditikungan satu naik belok sedikit masih ada tanjakan jahanam lagii dannn sampe atas bener-bener pake perjuangan luar biasa dan bangga pastinya.
sempet istirahat sebentar mulihin tenaga lanjut lagi karena dari situ masih jauhh jugaaaa, ya sudahlahh kepalang ditengah jalan juga. dengan semangat yang mulai luntur jalanan mulai menukik tajam bahkan saya sempat kepeleset saat melewati sungai karena batunya licin dan rapuh. begitu melihat jembatan menuju baduy dalem rasanyaa wah!!! ga kekira banget bisa sampai kesana dengan 4 jam perjalanan. antara senang, tapi kaki gemetar dan campur aduk sama cape, haus karena kekurangan minum.
ketakjuban saya sama orang baduy dalem, mungkin memang mereka terbiasa dengan gelap jadi mereka tetap santai melakukan aktifitas malam hari berteman setitik cahaya dari obor rumah dan tanpa membwa senter saat mereka ke tempat MCK (MCK mereka ternyata berbentuk sungai mengalir dalam alam terbuka) rada-rada risih buat kita yang terbiasa di kota itu pasti tapi itulah MCK satu-satunya daripada ditahan sampe pulang k jakarta lagi jadi apa daya hajarr blehh!!!
mencoba tidur beralaskan tikar tanpa bantal, guling, dan kasur yang empuk karena rumah mereka panggung dan beralaskan bambu membuat saya rada sulit terpejam apalagi pusing banget kepala sampe akhirnya entah jam berapa baru bisa terlelap. saat sedang asik di alam mimpi ternyata sudah jam 6 pagi dan semua orang ribut pergi k sungai buat mandi tapi saya memilih untuk tidak mandi walaupun lengket ga papa deh toh sebentar lagi kita akan trekking kembali k ciboleger buat balik k jakarta.
pukul 07.30 semua sudah siap buat trekking perjalanan pulang yang sedikit muter karena kita berencana lewat jembatan akar jadi total trekking pulangnya sekitar 20 km. langsung dihadang sama tanjakan super pas keluar dari perkampungan baduy dalem, lewat jalan-jalan setapak yang longor dibeberapa bagian dengan pinggirannya langsung jurang berasa siaga 100% karena meleset dikit mampus kita masuk jurang #yaallah perjalanan pulangnya lebih banyak turun daripada nanjak. tapi disitu kita mendapat instilah baru "jangan bahagia ketika melihat turunan, karena dibalik turunan akan muncul tanjakan" yang lucu lagi selama perjalanan selalu nanya sama abang-abang porternya(tukang angkut barang) "bang, berapa jam lagi sampe?" ato "bang, berapa kilo lagi?" dan itu bodoh banget karena mereka kan ga tau jam, ga sekolah juga jadi mana mereka tau jaraknya berapa kilo lagi dan berapa jam lagi ahhh *tepok jidat* tapi klo mereka bilang sbntar lagi itu berasa oase seger yang nambah semangat buat kita padahal itu fitnah karena sbntarnya mereka jauh banget buat kitaa argghhh....
tapi pas sampai di jembatan akar rsanyaaaa subhanallah bangettt, wihhhh terbayar capenyaaa bisa seneng-seneng maen di sungai dulu dan yang pasti fot-foto huehhehehe...
sekitar jam 12.30 siang sampai kembali di ciboleger dan harus sedikit buru-buru karena ngejer kereta ke jakarta yang terakhir jam 15.30. ternyata kita sampai di stasiun sendiri udah jam 14.45 dan beruntung kita dapet kereta ekonomi yang stiap stasiun brenti brnagkat dari rangkas bitung jam 15.15 dan memutuskan untuk duduk di kereta gerbong pertama alias kereta untuk barang karena penuhnya yang ngantri bikin kita mikir-mikir kita pasti ga bisa bareng satu gerbong. serius pertama kali naik kereta yang sesak penuh dan harganya wowww.. dari rangkas - jkt dengan jarak tempuh 3 jam cuma butuh 2ribu perak doanggg ohh damn!!! tapi memang penuh sesak sihh tapi ga papa dehh demi balik ke jakarta huehhehe..
perjalanan yang di dapet selama di baduy mereka itu tenaganya luar biasa, ga pernah ngeluh karena teguh sama adat. buat saya pribadi mereka itu kumpulan orang-orang manut yang tidak tergiur sama perkembangan jaman.
ohh iyaaa slama perjalanan ke baduy kita bakal nemu banyak corong-corong sumber mata air dan itu rahasia kenapa mereka ga pernah bawa minum selama perjalanan padahal kita abis berbotol-botol kali. dan ke bauy dalem itu dilarang saat bulan kawula(dalam penanggalan mereka) sekitar januari-februari bulan masehi. sebenarnya kata orang baduy dalem kita tetap bisa melihat acara kawula (hari perayaan mereka) jatuh tanggal 18 pada penanggalan mereka, tapi yang di ijinkan menginap hanya sekitar 5 orang dan tidak boleh rombongan. dalam adat mereka juga ada puasa ternyata dari tiga bulan sebelumnya tapi dalam sebulan hanya sehari, jadi totalnya tiga bulan hanya tiga hari puasanya. dan menginap di baduy dalem tidak bisa berhari-hari, hanya bisa sehari dan kita harus menginap di baduy luar semalam untuk kembali besoknya bisa menginap di baduy dalem lagii (rada-rada repot yah)
well, apapun itu baduy dalem adalah sebuah suku yang tetap harus kita hormati peraturannya, saat mereka tidak mengizinkan kita mengaktifkan hp (ga da sinyal juga sebenarnya) dan tidak boleh memoto jadi tolong hargai adat mereka!!! orang lain tetap bisa menikmati dengan hasil postingan cerita-cerita kita kan...
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC