Curug Malela masih digolongkan perawan dan jarang terjamah. Dikatakan demikian karena jalan untuk akses kesana masih penuh batu dan tanah serta tidak ada penunjuk jalan menuju ke curug sehingga kita hanya bisa mengandalkan penduduk lokal untuk sampai kesana.
Saya dan teman saya berdua memutuskan untuk menginap semalam di Bandung sebelum memulai perjalanan ke Curug Malela keesokan harinya.
Dua orang wanita tangguh dan perkasa ini memulai perjalanan dari terminal Ciroyom dengan bis antar kota dengan rute yang menuju ke Bumi Jaya. Perjalanan dengan bis ini memakan waktu sekitar 3-4 jam.
Sesampainya di Bumi Jaya lanjut naik ojeg ke Desa Cicadas. harga ojeg nya pun terbilang relatif mahal sekitar 150rb per orang (pulang pergi) tapi sesuai banget karena perjalanan untuk sampai kesana juga tidaklah mudah karena harus melewati jalanan yang belum diaspal, berliku-liku penuh batu dan tanah serta jalanan berlubang. kita menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 12km dengan ojeg dan akhirnya tiba di Desa Cicadas.
Dari Desa Cicadas, harus lanjut dengan berjalan kaki sekitar 3km lagi melalui jalan setapak menyusuri hutan, sawah dan beberapa turunan curam sebelum akhirnya sampaii didepan Curug Malela.
Karena waktu itu termasuk musim kemarau, sehingga debit air yang turun dari curug malela juga tidak terlalu deras. Kami jadinya dapat bermain air dan berfoto dengan puas. Menurut tukang ojeg yang membonceng kami kesana, jika tiba musim hujan jalan setapak ke curug sangat licin dan tidak akan bisa dilalui karena sangat berbahaya serta debit air juga tinggi sehingga Curug Malela cuma bisa dilihat dari atas bukit di Desa Cicadas saja karena takut terbawa arus sungai yang deras.
Curug Malela merupakan salah satu keindahan alam di Indonesia yang masih tersembunyi dan belum banyak di sebarkan bahkan ditempat asalnya sendiri. Itu dikarenakan akses jalan menuju lokasi yang masih sulit dan tidak adanya kesadaran penduduk lokal dan peran serta pemerintah dalam mengelolanya.
Tidak ada penginapan ataupun informasi wisata disana sehingga benar2 terlihat seperti terpencil dan terisolasi. Tetapi justru tempat seperti ini yang menarik adrenalin para petualang sejati yang benar2 tertantang untuk menelusurinya.
Selamat berpetualang!
(gst/gst)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat