Menuju Perkampungan Nelayan Lewat Pintu Kota Kecil
Jumat, 11 Okt 2019 10:47 WIB

Tommy Bernadus

Jakarta - Pulau Lembeh, Bitung, punya wisata bernama Pintu Kota Kecil. Ketika wisatawan masuk ke dalamnya akan disambut oleh gerbang dari sebuah tebing menuju perkampungan nelayanSembilan tahun lalu saya hanya mampir sebentar di Girian untuk menikmati masakan ikan di salah satu rumah makan yang legendaris di Kota Bitung ini. Saya kembali ke Bitung dalam rangka sebuah perhelatan berskala nasional yaitu Festival Pesona Selat Lembeh. Selama di sana, saya diajak ke salah satu destinasi wisata yang berada di Pulau Lembeh.Namanya adalah Pintu Kota Kecil, di dalamnya adalah perkampungan nelayan. Bukan sebuah desa, melainkan bagian dari Kelurahan Pintu Kota, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.Saya berkunjung ke Pintu Kota Kecil ini bersama dengan Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Ibu Pingkan Kapoh. Menuju ke Pintu Kota Kecil ini, kami menumpangi Kapal milik salah satu resort di Pulau Lembeh.Dengan Kapal Cepat, menuju ke Pulau Lembeh dari Pelabuhan Satrol, Lantamal VIII Bitung, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit. Kalau menggunakan kapalΓΒ dari Bitung, kurang lebih 30 menit.Kami melewati pulau-pulau Indah di Selat Lembeh. Salah satunya adalah Pulau Serena. Ketika berada di Desa Wisata Pintu Kota Kecil ini, kita memasuki sebuah teluk kecil, dan melewati gerbang di antara tebing.Inilah yang disebut dengan pintu kota. Walaupun kita berkunjung ke desa atau perkampungan nelayan, dari gerbang di antara tebing ini, desa sudah terlihat. Kapal bersandar di ujung dermaga, ada sebuah bangunan kecil, yang menjadi terminal kedatangan kami.Dari bangunan kecil ini, kami berjalan meniti dermaga dari kayu yang dibuat oleh warga. Lantai dermaga terbuat dari kayu, dicat warna-warni. Sembari meniti dermaga, saya melihat kapal nelayan milik warga sedang bersandar di pantai. Air yang sedang surut membuat kapal seperti terdampar di pasir pantai.Desa wisata Pintu Kota Kecil kerap menjadi persinggahan wisatawan mancanegara yang datang untuk menyelam atau diving di Selat Lembeh. Karena banyak wisatawan mancanegara yang datang, penduduk diberikan pelatihan bahasa Inggris secara gratis.Jumlah penduduk yang mendiami Pintu Kota Kecil ini juga tidak banyak. Hanya ada 90 kepala keluarga. Desa Wisata ini juga dikelilingi oleh tebing berbatu. Jadi mereka seperti tinggal di dalam mangkuk.Karena menjadi desa wisata, ada penginapan berbentuk homestay. Dinas Pariwisata Kota Bitung memfasilitasi masyarakat untuk homestay ini.Jadi, kalau ke Kota Bitung, jangan lupa mampir ke Pintu Kota Kecil ini. Kita bisa menari masamper bersama dengan masyarakat.Serta bisa menikmati seafood yang enak. Gimana? Mau Mampir?
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda