Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis

Yudhiarma MK - detikTravel
Rabu, 29 Mei 2019 15:47 WIB
loading...
Yudhiarma MK
Masjid Agung Moskow, Rusia
Masjid Bandara Domodedovo, Moskow, Rusia
Masjid Qul Sharif, Kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia
Masjid Yardem, Kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia
Masjid Marjani, Kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia
Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis
Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis
Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis
Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis
Asyiknya Tarawih Keliling di Mantan Negeri Komunis
Jakarta - Rusia kini tampil dengan lebih hangat. Ramah dengan traveler muslim, kamu bisa tarawih keliling menyambangi masjid-masjid cantik.Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar kedua, tak sulit mencari masjid di kota-kota dan negara bagian tertentu di Rusia. Selama Pemerintahan Presiden Vladimir Putin, perkembangan Islam di negeri ini sangat pesat. Bahkan setiap tahun, sekira 40-50 unit rumah ibadah baru dibangun atau direnovasi. Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi mengungkapkan, kini ada 6.500 masjid di Negara Beruang Merah tersebut. Situasi yang sangat kondusif untuk menjalankan ritual agama ini, kami manfaatkan saat berkunjung ke Moskow dan Kota Kazan, Republik Tatarstan, pada 1-14 Mei 2019 lalu. Saya dan keluarga berkunjung selama dua pekan dan merasakan suasana Ramadhan di kedua kota dan negara bagian ini. Selain merasakan puasa selama 18 jam, sahur pukul 02.30 waktu setempatΒ  dan berbuka pada 20.30 waktu setempat, kami juga berkeliling untuk menjalankan ibadah shalat tarawih di beberapa masjid. Seperti Masjid Agung Moskow, Masjid Nurullah dan Masjid Bandara Domodedovo, di ibu kota negara federasi itu.Mayoritas Muslim di sini bermazhab Suni. Kami pun bebas memilih jumlah rakaat. Ada yang taraweh dan witir 11 rakaat dan ada yang 23 rakaat. Di Kota Kazan, Republik Tatarstan, kami shalat di Masjid Marjani dan Masjid Yardem. Sementara di Masjid Qul Sharif yang terletak di komplek Benteng (Kremlin) Kazan, kami hanya melakukan salat sunah dan shalat jamak taqdim zuhur dan ashar. Karena di masjid yang berdampingan dengan sejumlah gereja bersejarah ini, tidak menyelenggarakan shalat taraweh. Kami mendapatkan beberapa informasi mengenai tempat-tempat ibadah yang mengagumkan itu. Misal, Masjid Nurullah di Kota Satelit Solnechnogorsk, merupakan masjid kedelapan di Moskow Region yang memiliki lebih dari 110 ribu umat Muslim. Masjid seluas 400 meter persegi ini dapat menampung 450 jemaah pada hari biasa dan ribuan jemaah saat shalat Jumat dan Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Masjid ini berdiri kokoh dan indah tak jauh dari jalan protokol yang melintasi jalur Moskow-St. Petersburg. Kemudian Masjid Agung Moskow diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin dan dihadiri antara lain oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Kehadiran masjid ini melengkapi masjid-masjid besar lain di seluruh Moskow. Yakni Masjid Sejarah Moskow yang dibangun pada 1828 di 28 Jalan Bolshaya Tatarskaya Strett, Masjid Yardem yang berdiri sejak 1997 di Otradnoye, dan Masjid Memorial Moskow yang eksis sejak 1997 di Poklonnaya Hill. Masjid Raya Moskow terletak di jantung pusat kota, berdekatan dengan Stadion Olimpiysky. Bangunan yang juga kerap di sebut sebagai Masjid Tatar ini sebenarnya sudah ada sejak 1904. Inisiatif pendiriannya berasal dari komunitas Tatar yang mayoritas beragama Islam. Masjid Qul Sharif dibuka untuk merayakan ulang tahun Kota Kazan yang ke-1000. Rumah ibadah ini merupakan salah satu yang paling spektakuler di dunia. Interior masjid dengan menara setinggi 52 meter ini, bisa menampung 1.500 jamaah, dengan dilengkapi alun-alun berkapasitas 10.000 orang. Pendanaan pembangunan masjid yang diperkirakan mencapai 400 juta rubel, sepenuhnya didapatkan dari sumbangan. Di aula utama masjid, ada buku-buku yang mencantumkan nama empat puluh ribu orang dan organisasi penyumbangnya. Masjid Al-Marjani dibangun pada 1766-1770 oleh Pemerintah Kerajaan Katarina yang Agung dan sumbangan penduduk kota. Ini adalah masjid pertama yang dibangun di Kazan dan merupakan yang tertua di Republik Tatarstan. Nama masjid ini berasal dari pelajar Tatar Sihabetdin Marcani, yang dipercaya menjadi imam pada 1850-an. Masjid berarsitektur Tatar abad pertengahan ini, dibangun bertingkat dua dan memiliki dua ruangan. Interiornya dirancang dalam gaya Baroque Petersburg. Pada 1861, pengusaha bernama IG Yunsov menyumbangkan tangga tambahan, mihrab dan jendela. Sehingga saat itu sebutan masjid diganti dengan nama keluarganya, Yunsovs. Pada 1885, saudagar Z. Gosmanov mendanai renovasi minaret. Dan pada 1887, pedagang W. Gizzatullin dan M. Walisin menambah balkon.
Hide Ads