Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur

Bayu Haryanto - detikTravel
Senin, 19 Jun 2017 13:40 WIB
loading...
Bayu Haryanto
Masjid Muhammadan di kawasan Kota Tua Padang
Bagian tampak depan Masjid Muhammadan
Serambi muka Masjid Muhammadan
Suasana beribadah di Masjid Muhammadan
Salah satu tradisi masyarakat muslim keturunan India di Masjid Muhammadan
Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur
Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur
Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur
Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur
Masjid di Padang Ini Terbuat dari Kulit Telur
Jakarta - Kawasan Kota Tua Padang memiliki Masjid Muhammadan yang unik dan bersejarah. Bagi traveler yang mudik ke Padang, lihatlah masjid dari kulit telur ini. Bentuk masjid ini cukup mencolok di antara bangunan lainnya. Masih berada di Jalan Pasa Batipuh No.19, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.Masjid ini dibangun oleh saudagar muslim asal India yang menetap di Kota Padang. Dikabarkan berdiri sejak 1843 lalu. Masjid ini memiliki luas 15 x 25 meter yang terdiri dari tiga lantai dengan arsitektur bercorak India. Kabarnya juga ada yang menyebutkan dibangun sejak tahun 1703.Menurut sejarahnya, sekitar awal abad yang lalu, ada salah seorang penduduk kampung keling yang mempunyai kebiasaan memancing di tepi Sungai Batang Arau. Ketika masuk waktu salat penduduk tersebut melaksanakan ibadah salat tepat di mana masjid ini berdiri sekarang.Dulu bangunannya macam tempat peristirahatan kecil. Seiring dengan perkembangan waktu, bangunan ini berubah menjadi masjid yang terbuat dari kayu. Selanjutnya, masjid ini diperbaiki oleh seorang sudagar kaya yang bernama Muna Kadar. Saudagar ini bersama rekan-rekannya mengganti bahan masjid yang semula kayu menjadi bangunan tembok seperti sekarang.Terlihat pada banguan bagian depannya (fasade) didominasi dengan warna putih dan hiasan berwarna hijau. Awalnya masjid ini terbuat dari kapur, pasir. dan gula dengan perekatnya menggunakan putih telur. Kemudian sejak awal abad ke-20 masjid ini direnovasi dengan menggunakan semen dan tanpa mengubah bentuk aslinya.Fasade tersebut disanggah oleh tujuh tiang, ditambah dengan dua menara yang menyatu pada bagian kiri dan kanannya. Sempat salah satu menara masjid ini runtuh sepanjang satu meter akibat gempa bumi 30 September 2009 lalu. Kemudian diperbaiki dengan bantuan dari Yayasan Satu Untuk Negeri Tv One. Lantai dasarnya merupakan tempat salat. Di sini tidak terlihat mimbar seperti masjid pada umumnya, hanya ada jendela berbentuk seperti mimbar dan ditutupi kain hijau berlambang bulan dan bintang. Lambangi ini yang menjadi ciri khas dari masjid ini.Terdapat lampu-lampu kristal yang menjadi ornamen di dalam ruangannya. Bentuk jendelanya yang besar, menandakan gaya bangunan arsitektur Eropa. Terdapat kaca perca di atas ventilasi jendelanya menambah keunikan masjid ini. Sementara lantai dua dan tiga merupakan tempat istirahat yang juga digunakan untuk beberapa keperluan lain seperti memasak.Berbagai aktivitas keagamaan serta budaya dipusatkan di masjid yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Padang. Masjid Muhammadan merupakan salah satu tempat bersejarah yang memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat muslim keturunan India di Kota Padang. Jadi bila berkunjung ke Kota tua Padang, dapat singgah melihat keunikan masjid berbahan putih telur ini.
Hide Ads