Menjelajahi Lembah Mandalawangi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menjelajahi Lembah Mandalawangi

Ranger Pink - detikTravel
Senin, 16 Jan 2017 13:55 WIB
loading...
Ranger Pink
Berfoto bersama
Menembus hutan
Riang di hutan
Bermain air di hutan
Dinginnya Mandalawangi
Menjelajahi Lembah Mandalawangi
Menjelajahi Lembah Mandalawangi
Menjelajahi Lembah Mandalawangi
Menjelajahi Lembah Mandalawangi
Menjelajahi Lembah Mandalawangi
Jakarta - Menikmati akhir pekan di lembah Mandalawangi dan Puncak Pangrango harus direncanakan jauh-jauh hari. Persiapan di dalamnya termasuk booking online yang memang diberlakukan di gunung ini. Perjalanan kali ini pada Jumat malam dengan meeting point di Terminal Kampung Rambutan.Ada bebrapa jalur pendakian gunung Pangrango dan salah satunya jalur Cibodas. Jalur ini karakteristiknya jelas dengan jarak tempuh menuju puncak Pangrango yang lebih singkat ketimbang jika melintasi dua jalur lainnya. Yakni di Gunung Putri dan Selabintana yang harus memutar dan mendaki gunung Gede terlebih dahulu.Pendaki dari Jakarta akan melewati Jalan Cisarua, Bogor. Disarankan agar tidak lansgung melakukan pendakiaan melainkan istirahat untuk aklimitasi tubuh. Pada saat matahari terbit merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pendakian dan sebelumnya jangan lupa melakukan pemanasan atau olahraga kecil untuk mencegah cidera otot selama pendakian.Setelah melapor ke pos jaga dengan menyertakan formulir simaksi dan menulis barang bawaan, pendakian pun dimulai. Jalur cibodas didominasi oleh bebatuan yang tersusun rapi dan vegetasi-vegetasi khas gunung Gede Pangrango. Sesekali perjalanan diselingi canda dan tawa rekan perjalanan akan mengusir lelah yang mendera.Shelter demi shelter akan dilalui, dari Tarentong - Telaga warna - Rawa payangcangan - Rawa denok 1 - Rawa Denok 2 - Batu Kukus 1 - Batu Kukus 2 - Batu Kukus 3 hingga shelter air panas. Istirahat dan minum makanan ringan akan membantu menghilangkan lelah. Perjalanan pun dilanjutkan menuju Pos Kandang Badak sebagai tempat bermalam sebelum menuju puncak Pangrango.Β Yang unik dari gunung ini adalah jika Anda mendaki di saat weekend akan banyak dijumpai warga sekitar yang mendaki gunung untuk menjajakan dagangan mereka. Mulai dari nasi uduk, jas hujan, air mineral maupun gorengan semuanya tersedia. Jadi, tidak perlu khawatir kehabisan bahan logistik.Tiba di Kandang Badak, tempat yang tepat pula untuk mendirikan tenda dan bermalam. Karena tersedia mushola dan toilet serta sumber air yang dapat di manfaatkan untuk memasak dan minum. Istirahat tidur adalah hal utama untuk memulihkan tenaga sebelum menuju puncak Pangrango.Untuk diketahui, jalur menuju puncak Pangrango lebih berat karena banyak pohon tumbang dan trek menanjak tanpa bonus. Dini hari harus sudah bersiap untuk perjalanan summit attack. Tak lupa bawalah air minum dan makanan untuk bekal selama perjalanan ke puncak.Β Perjalanan dimulai dari Kandang Badak akan menemui pertigaan, jika lurus menuju puncak Gede, dan ke kanan menuju puncak Pangrango. Benar saja, perjalanan awal kami disambut oleh pohon tumbang yang menghalangi jalan, kemudian jalur di dominasi oleh akar dan tanah licin sisa diguyur hujan.Β Setelah empat jam berjibaku dengan pohon dan akar di hutan Pangrango, tiba lah di Puncak tirangulasi Pangrango 3019 MDPL. Syukur pun tak berkesudahan terucap di puncak tertinggi kedua di Jawa Barat. Tak lupa kami mengabadikan momen di puncak Pangrango.Setelah puas perjalanan berlanjut ke Mandalawangi, tidak lebih dari 10 menit. Rasa haru dan bahagia campur aduk saat itu. Setelah perjalanan panjang tiba di Lembah Kasih Mandalawangi. Lembah yang terkenal karena menjadi tempat favorite Soe Hok Gie semasa hidupnya.Hamparan padang Bunga Edelweiss dan kabut tipis seolah jadi penghipnotis. Setelah puas berfoto dan mengisi perut seadanya perjalanan berlanjut turun ke kandang badak. Tentu perjalanan turun lebih singkat dibanding saat naik, namun tingkat kehati-hatian harus tetap diperhatikan.Hampir dua jam perjalanan akhirnya tibalah kembali di kandang badak. Perlu adanya waktu istirahat dan memasak makan siang untuk persiapan kembali ke basecamp. Jelang sore, berkemas barang dan tak lupa memungut dan membawa turun kembali sampah yang ada.Β Jangan lupa untuk berdoa agar diberikan keselamatan hingga pulang ke rumah. Jalur turun tak berubah, masih melewati Jalur Cibodas dimana tingkat kesulitannya akan bertambah jika hujan turun. Shelter demi shelter dilalui hingga akhirnya menjelang tengah malam tiba di pos jaga gunung Gede Pangrango. Jangan lupa melaporkan kembali anggota dan juga sampah yang dibawa.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads