Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!

griven pieter s - detikTravel
Sabtu, 11 Jan 2014 13:41 WIB
loading...
griven pieter s
Masjid Jamek
Dari atas mulut gua di kuil Batu Caves
Suasana di dalam Komuter KTM menuju Batu Caves
Sentral Market
Twin Tower Petronas
Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!
Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!
Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!
Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!
Seharian Keliling Malaysia, Asyik Banget!
Jakarta - Malaysia punya beragam destinasi untuk traveler. Anda bisa foto-foto di Batu Caves, menganggumi megahnya Petronas, hingga berwisata kuliner di Jalan Alor. Seharian di Malaysia, rasanya puas, asyik, dan menyenangkan.Kerap kali sudah banyak traveler mondar-mandir liburan ke Malaysia saat akhir pekan. Di samping harga tiket pesawat yang murah, banyak pula destinasi seru dan kuliner yang mantap menjadi alasan mereka liburan ke sana.Setelah sempat kecewa akibat ditinggalkan kekasih, eh maksudnya ditinggalkan pesawat pada rencana perjalanan sebelumnya. Maka kami kembali melakukan rencana perjalanan untuk bulan depanya.Tepat pada tanggal 29 November 2013, bersama salah satu maskapai dengan slogan low budget airlines, saya bersama beberapa orang teman menuju ke negara tetangga yaitu Malaysia. Kami akan menghabiskan akhir minggu di Kuala Lumpur.Semua persiapan sudah kami lakukan, tidak ingin kejadian terulang kembali seperti sebelumnya. Kami tiba tepat pukul 14.30 waktu Kuala Lumpur. Proses imigrasi pun tak berlangsung lama, karena tidak ada bagasi maka kami langsung menuju pintu keluar. Tak lupa membeli simcard DIGI operator lokal agar tetap eksis walaupun di negara tetangga.Kami pun bergegas untuk membeli tiket bus untuk menuju ke stasiun KL Sentral. Harga per tiketnya RM 8 (Rp 29.000) untuk satu kali jalan. Membutuhkan satu jam perjalanan untuk tiba di stasiun KL Sentral yang merupakan pusat transit point di Kuala Lumpur.Begitu turun dari bus, berjalan lurus ke depan sekitar 100 m keluar dari stasiun KL Sentral untuk mendapatkan stasiun monorail yang tujuannya langsung ke Bukit Bintang. Tidak usah khawatir tersesat bertanya kepada siapapun pasti Anda akan dijawab dengan baik.Kami menginap di hostel yang berada di kawasan Bukit Bintang. Selain harganya murah dan pas di kantong, hostel tempat kami menginap hanya beberapa meter dari stasiun monorail sehingga memudahkan kami untuk kemana-mana.Kami hanya meletakkan tas, setelah itu tujuan utama kami adalah Petaling Street, Chinatown. Untuk menuju ke tempat ini kami mencoba bertanya dengan beberapa orang yang berada di sekitar hostel dan pilihan kami jatuh kepada taksi agar menghemat waktu karena hari sudah sore.Chinatown merupakan surganya belanja murah untuk mencari oleh-oleh dan banyak sekali barang-barang imitasi dengan harga murah di tempat ini. Baju, tas, dompet, jam tangan, koper, souvenir hingga sekedar berwisata kuliner semua bisa didapatkan di tempat ini.Semakin malam semakin ramai, semakin banyak para pedagang menjajakan jualannya di tempat ini. Selain berkeliling kami pun berburu oleh-oleh.Memang tidak banyak, hanya beberapa lembar kaos bergambarkan Petronas dan tulisan Kuala Lumpur. Rata-rata baju kaos dijual dengan harga RM 6 (Rp 22.000) dan mereka tidak tertarik melakukan tawar-menawar.Setelah dirasa cukup, kami menuju ke Petronas untuk mengabadikan gambar serta bernarsis ria untuk mengupdate social media. Perjalanan sempat terhenti karena hujan turun, namun tidak menyurutkan langkah kaki kami.Akhirnya kami mengahabiskan malam dengan makan malam di sekitar hostel. Niatnya ingin ke Jalan Alor yang terletak di belakang hostel, karena salah jalan dan perut sudah keroncongan apa mau dikata ada tempat makan di depan mata ya langsung masuk saja.Pagi-pagi sekali kami sudah bangun. Tujuan selanjutnya hari ini adalah Batu Caves, Pasar Seni atau Central Market dan Masjid Jamek. Setelah sarapan di McD yang terletak di sebelah hostel tempat kami menginap, tujuan kami selanjutnya adalah Batu Caves.Rutenya adalah stasiun monorail Bukit Bintang ke Stasiun KL Sentral kemudian membeli tiket KTM Komuter dengan tujuan Stasiun Batu Caves. Entah mengapa kami senang sekali menggunakan transportasi umum di negara ini.Tidak ada sampah berserakan, AC yang dingin dan tempat duduk yang baik membuat kami betah berada dalam transportasi massal di sini. Selain itu harga tiket yang murah.Menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, tibalah kita di Batu Caves. Begitu keluar dari stasiun akan langsung bertemu dengan pintu masuk menuju Batu Caves. Batu Caves sendiri merupakan kuil agama Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Murugan.Suasana religius bercampur dengan lingkungan yang sangat indah dan menarik hati untuk menelusuri setiap jengkal tempat ini. Kami mencoba untuk menaklukan 272 anak tangga menuju pintu gua.Baru saja hendak menapakkan kaki, tiba-tiba ada seorang bapak yang lewat sambil marah. Karena ada beberapa wisatawan yang menggunakan celana pendek untuk naik menuju pintu gua.Memang tertulis jelas di papan larangan, dilarang naik ke atas bila menggunakan celana pendek! Sudah pasrah saja karena niat yang dibawa dari Indonesia untuk menaklukkan anak tangga tiba-tiba hilang begitu saja."Naik..naik, ini baru pertama datang. Tak apa," ujar ibu yang berjualan tepat di samping anak tangga. Sempat tidak yakin juga, tapi keinginan yang begitu besar untuk mencapai puncak maka tanpa pikir panjang lagi langsung saja kami naik.Sepanjang perjalanan menuju puncak banyak monyet-monyet kecil berkeliaran. Hati-hati membawa barang Anda jika tidak ingin langsung direbut oleh mereka. Sempat beberapa kali terhenti untuk menarik napas dan begitu sampai di puncak perjuangan itu tidak sia-sia, pemandangan dari atas puncak sangat indah.Setelah dirasa cukup berada di tempat ini, akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan menuju ke Pasar Sentral menggunakan komuter KTM kembali ke Stasiun KL Sentral. Dilanjutkan menggunakan bus untuk mencapai Pasar Sentral.Di sini merupakan salah satu tempat alternatif untuk mencari oleh-oleh. Ada banyak yang bisa didapatkan di tempat ini. Teman-teman saya khusus datang untuk membeli Susu Milo yang merupakan produk asli dari Malaysia. Ada juga berbagai macam cokelat dengan berbagai varian bentuk.Kami kembali ke hostel, meletakan barang-barang kami dan langsung menuju Masjid Jamek dengan menggunakan monorail dan dilanjutkan dengan LRT. Sesampainya di sana ternyata sudah tidak diperbolehkan lagi untuk turis dan dilarang menggunakan celana pendek.Jadi kami hanya berfoto-foto dan memutuskan untuk menuju ke Chinatown, sambil berjalan kaki untuk mencari beberapa barang yang belum sempat kami dapatkan sebagai oleh-oleh.Menjelang malam hari, kami memutuskan untuk menjajal perut dengan berwisata kuliner di Jalan Alor. Begitu menginjakkan kaki di jalan ini, saya teringat seperti berada di Khao San Road, Bangkok.Satu jalan ini dikhususkan untuk berjualan makanan. Berbagai jenis makanan ada di sini. Harus diperhatikan bahwa ada beberapa makanan yang tidak halal di tempat ini. Sehingga sebelum memutuskan untuk makan di suatu tempat pastikan kehalalannya dengan bertanya kepada penjual.Makan pun selesai kami pun menghabiskan malam ini dengan berjalan-jalan ke salah satu mall yang ada di Bukit Bintang yaitu Pavilion. Bangunan yang sangat megah dan penuh dengan pengunjung, karena bertepatan dengan malam minggu.Berbagai tenant ternama berada di mall ini seperti Tomy Hilfiger, Buberry, Bvlgari, dll. Tidak direkomendasikan bagi para backpacker untuk mencari oleh-oleh di tempat ini, karena harganya yang mahal.Hari semakin malam namun kawasan Bukit Bintang ini memang tidak pernah mati dari aktivitas. Hingga dini hari masih banyak turis yang mondar-mandir.Kami pun bergegas untuk kembali ke hostel dan melakukan packing karena esok hari pagi-pagi sekali kami akan pulang ke Indonesia. Meskipun waktu yang singkat tetapi cukup memuaskan hasrat kami untuk melakukan perjalanan.
Hide Ads