Parade Awan dan Matahari di Gunung Cikuray
Jumat, 24 Jan 2014 12:20 WIB

Agus Supriyanto
Jakarta - Gunung Cikuray di Garut punya pemandangan langit yang jadi hadiah pendaki saat menaklukkan puncaknya di akhir pekan. Awan dan matahari berlomba menyajikan pemandangan paling indah di sepanjang perjalanan. Keren!Hiruk-pikuk keramaian kota seakan menjadi santapan wajib masyarakat yang umumnya tinggal di daerah perkotaan besar seperti Jakarta. Rasa bosan tentunya tak terhindarkan. Tak terkecuali dengan kami, saya bersama dengan seorang kawan masih sibuk menghitung hari untuk meluangkan waktu sejenak melepas penat.Refreshing dengan mendaki gunung tentu menjadi hal yang menyenangkan, terlebih bagi mereka yang memiliki jiwa petualang. Selain menjaga kebugaran tubuh, aktivitas pendakian juga mengembalikan kesadaran kita akan keindahan alam Indonesia, yang tak hanya untuk dinikmati tetapi perlu dilestarikan.Pikiran kami sebenarnya sudah lama tertuju pada sebuah tempat yang indah di Jawa Barat, tepatnya Garut. Tempat dimana hamparan kebun teh terhampar luas, bukit-bukit barisan yang mempesona dan suasana nan sejuk khas pegunungan.Kami juga membaca dari berbagai forum jika gunungnya masih sangat asri dan indah. Yang kami ketahui Garut memiliki gunung yang menjadi destinasi bagi para pendaki. Tempat dimana Papandayan, Guntur dan Cikuray berkumpul di satu lokasi yang sama, dan nama terakhir itu pula yang menjadi tujuan kami berdua.Ya, benar Cikuray. Tempat yang mengasyikan untuk menikmati kilau matahari dan parade awan-awan yang cantik. Akses menuju Garut terbilang cukup mudah, dari Jakarta kami menggunakan jasa transportasi bus malam. Tepatnya dari Kampung Rambutan kami berangkat menuju Terminal Guntur, Kota Garut. Menjelang tengah malam dengan menggunakan bus, waktu dimana orang-orang lebih memilih terlelap bersama bantalnya.Cukup cepat kami sampai di Terminal Guntur. Pukul 04.00 WIB kami sudah duduk bersantai sembari menunggu adzan subuh. Dari apa yang saya lihat ternyata banyak juga para pendaki dari luar kota berdatangan. Namun dari sayup-sayup obrolan yang saya dengar, tujuan mereka adalah Papandayan.Dayeuh Manggung adalah tujuan kami berikutnya, Desa Dayeuh Manggung adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Budaya kearifan lokal dan ramah-tamah penduduknya masih terasa betul di desa yang berada di kaki Gunung Cikuray tersebut.Untuk memulai pendakian Cikuray, kami harus melalui pos pemancar Dayeuh Manggung. Kebanyakan warga desa sudah tahu betul letak pos pemancar, walaupun kami awam namun bisa dengan mudah menemukan informasi dari penduduk sekitar. Untuk mencapai pos pemancar, kami memerlukan jasa ojek dan kocek yang harus dirogoh sebesar Rp 35.000. Tidaklah mahal mengingat jalur yang dilewati cukup jauh dan dipenuhi kerikil bebatuan.Sampai di Pos Pemancar kurang lebih memakan waktu 30 menit perjalanan, waktu itu jam menunjukkan pukul 08.30 WIB. Tak lupa mengisi registrasi dan biodata diri sebelum melakukan summit. Jalur yang kami lewati cukup hening dan menanjak. Kami bertemu dengan warga sekitar yang sedang sibuk bercocok tanam atau sekedar berburu.Sesekali suara burung berkicauan beradu dengan semilir angin yang menerpa dedaunan. Sesekali pula kami berhenti untuk sekedar mengusap keringat dan menikmati seteguk air untuk membasahi tenggorokan yang kering. Rasa lelah terbayar lunas dengan suguhan pemandangan Cikuray yang indah selama perjalanan naik.Sampai di Puncak Cikuray, hamparan puncaknya cukup luas untuk berbagi pemandangan dengan pendaki lain. Selain ditumbuhi dengan semak-semak di setiap sisinya, ada sedikit tanah lapang yang menjadi favorit para pendaki untuk mendirikan tenda, dan rasa syukur kami semakin berlipat.Di puncak inilah matahari siang itu sangat berkilauan, ditambah dengan parade awan-awan cantik yang membuat pandangan enggan untuk menoleh. Sangat disarankan bagi anda traveler untuk mencoba ke Gunung Cikuray, jangan lupa tetap safety first dan buat itinerary persiapan yang baik sebelum mendaki.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!