Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan

Syukri Husen - detikTravel
Jumat, 07 Mar 2014 11:28 WIB
loading...
Syukri Husen
Di padang Edelweiss Gunung Papandayan
Tegal Alun
Padang Edelweiss
Edelweiss
Romantis di padang Edelweiss
Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan
Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan
Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan
Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan
Terhipnosis Padang Edelweiss Papandayan
Jakarta - Gunung Papandayan bisa menjadi tujuan petualangan di akhir pekan kali ini. Hampir seluruh area Gunung Papandayan menyuguhkan pesona, salah satunya Tegal Alun yang jadi tempat mekarnya Edelweiss, si bunga abadi.Setelah selesai melaksanakan UAS semester ini, pelampiasan semua pusingnya bakalan saya dan teman-teman tuangkan di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Dari awal, pas di Gunung Gede, perjalanan hiking kita selanjutnya adalah Papandayan, dan niatnya memang awalnya adalah fun hiking.Gunung Papandayan ini memang tracknya tak terlalu sulit dan pendek. Hiking kali ini memang ya sekedar buat senang-senang dan hunting foto. Awalnya sih, sempat bingung juga, karena cuaca di Jakarta lagi seram-seramnya, curah hujan lagi tinggi dan banjir di mana-mana.Tak cuma di Jakarta sih, tapi di Bogor dan sekitarnya juga hujan. Awalnya juga trip ini sempet mau dibatalkan, dan ganti haluan jadi ke Guntur, bahkan dibatalkan. Tapi semangat teman-teman yang membara buat ke Papandayan buat kita semua jadi ikut semangat. Jadilah walaupun cuaca dinilai masih curam dan membahayakan, tapi tetap kita terobos, semangat tak padam walau hujan menderu-deru. Β Bukan cuma sekedar cuaca sebenarnya, tapi kepastian teman-teman yang mau ikut pun tak jelas, jadi tak jelas juga persiapannya. Termasuk saya, yang ikut atau tidak gara-gara kondisi kantong juga yang agak sedikit tidak memungkinkan. Β H-1, akhirnya fix ada sembilan orang yang ikut pendakian kali ini. Karena semuanya serba dadakan, jadi packing pun agak acak-acakan. Akhirnya semua logistik sepakat dibeli di terminal nanti setelah sampai di Garut. Akhirnya 31 Januari pukul 21.30 WIB kita berangkat dari kampus menuju Garut.Pukul 03.30 WIB, mendekati subuh kondektur bis udah bilang "Garut, Garut, Garut", saatnya buat turun. Tapi yang lain malah terdiam. Sampai di Terminal Garut, kami langsung meluncur cari toilet sama musala untuk ibadah. Pas perjalanan musala, banyak banget pendaki bertebaran di Terminal Garut, mulai dari yang mau ke Guntur, Papandayan, sama Cikuray juga banyak.Sesampainya di Desa Cisurupan kami pun melanjutkan perjalanan menggunakan mobil bak sayur dan 30 menit perjalanan sampailah kami di Camp David, dimana basecamp para pendaki Gunung Papandayan, start pendakian dan registrasi. Memulai perjalanan bebatuan dan kawah belerang sangat menyengat. Tips buat para traveler jika mendaki Gunung Papandayan wajib membawa masker karena belerang sangat menyengat sekali. Β Tiga jam perjalanan barulah kami sampai di Pondok Salada dimana kami mendirikan tenda untuk bermalam. Keesokan harinya kami barulah menikmati pemandangan Edelweiss terbesar di Indonesia yang dinamakan Tegal Alun yang memukau mata para traveler jika mendaki Gunung Papandayan.Tegal Alun yang sangat indah dimana bunga Edelweiss-nya selalu berkembang setiap saat. Untuk para traveler tidak disarankan mendirikan tenda di sini, karena akan merusak ekosistem pertumbuhan Edelweiss di Tegal Alun. Jika ingin libur bersama keluarga, Gunung Papandayan disarankan karena tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu terjal seperti gunung-gunung lainnya.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads