Curug Silawe, Air Terjun Tersembunyi nan Cantik di Magelang
Senin, 17 Mar 2014 15:30 WIB

Eko Wahyu W.,S.ST
Jakarta - Kabupaten Magelang bukan hanya memiliki Candi Borobudur, namun juga memiliki tempat wisata lain. Salah satunya adalah air terjun Curug Silawe yang berada di daerah Kecamatan Kajoran. Memang tempat wisata ini belum di kenal oleh orang banyak, tidak seperti Curug Sewu. Namun pesona yang di tawarkan tidak kalah dengan air terjun yang lainnya.Curug Silawe terletak di sebelah selatan lereng Gunung Sumbing, di Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 500 mdpl. Curug yang berketinggian sekitar 60 m tersebut terdiri dari dua aliran. Yang pertama berdebit air besar, dan yang kedua berdebit kecil. Untuk yang pertama sering disebut dengan Curug Silawe, seakan-akan seperti Lawe (sarang laba-laba dalam bahasa Jawa). Bagian bawah dari curug ini terdapat semacam kolam yang terbentuk akibat hempasan air dari atas tebing. Di kolam ini pengunjung dapat bermain air karena memang tidak terlalu dalam.Kunjungan ke Curug Silawe berawal dari kebingungan dan kejenuhan saat weekend di Yogyakarta. Saya dan teman-teman saya (Agung, Rudi, Ardi dan Ivan) berencana secara dadakan main ke rumah Agung, dan kami pun berangkat menuju Magelang yaitu rumah Agung. Setelah melewati perjalanan menuju Magelang, kami pun mendadak merencanakan jelajah tempat wisata di Magelang, yaitu Curug Silawe. Saya dan teman-teman belum pernah, dan bahkan baru mendengar nama curug tersebut. Karena kami tidak mengetahui jalannya, terpaksa Agung-lah yang menunjukkan jalan menuju objek wisata. Setelah lewat Magelang, kemudian melalui daerah Krasak, lumayan jauh perjalanannya. Perjalanan melewati daerah Krasak kami disuguhi pemandangan alam yang begitu indah, barisan persawahan dengan teraseringnya, dan dibatasi perbukitan nun jauh disana. Keindahan ini akan lebih nyata terlihat kala masa panen atau masa tanam. Meskipun melewati areal persawahan, namun udaranya begitu segar dan tidak panas. Dari pertigaan ini sampai perempatan Kalurahan Sutopati, jaraknya sekitar 2 Km dengan aspal yang masih mulus. Di perempatan Balai Desa Sutopati, setelah SD Sutopati 2, ambillah jalur yang lurus menanjak. Dari sini jalan sudah mulai sempit, dan jika 2 mobil berpapasan, harus ada yang berhenti dan menepi dahulu.Meskipun jalan masih dilapisi aspal, namun merupakan kualitas aspal jalan kampung. Sekitar 1 km kemudian aspal habis dan jalan hanya dilapisi dengan tatanan batu, sehingga agak menyulitkan pengendalian kendaraan. Apalagi beberapa tanjakan begitu curam dan tinggi. Jalur jalan 2 km menuju lokasi ini pun menampilkan pesona alamnya yang amazing.Perjalanan yang sangat jauh dan agak melelahkan, tetapi terobati dengan pemandangan di Curug Silawe. Pemandangannya yang sangat indah dan sejuk memanjakan kita dari rutinitas.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti