Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo

Arya Martin - detikTravel
Sabtu, 13 Feb 2016 14:30 WIB
loading...
Arya Martin
Suasana kabut di perjalanan menuju Pananjakan Bromo
Suasan Pananjakan sepi
Kabut membuat suasana menjadi eksotis
Jalan yang berkabut disekitar Pananjakan Bromo
Pananjakan Bromo sepi namun menyenangkan
Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo
Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo
Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo
Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo
Dibuai Kabut di Pananjakan Bromo
Jakarta - Melihat sunrise di Pananjakan Bromo bisa jadi soal keberuntungan. Ada kalanya sunrise terhalang kabut. Namun walau begitu tetap indah.Awal tahun 2016 ini beberapa kawasan di Indonesia memang sedang memasuki musim hujan. Namun kondisi tersebut tidak menghalangi saya bersama teman-teman untuk pergi ke Gunung Bromo di Jawa Timur. Kondisi Kawah Bromo saat itu memang sedang pada level siaga, karena meningkatnya aktifitas vulkanik di dalam kawah. Dengan demikian pengunjung Gunung Bromo tidak bisa memasuki kawasan lautan pasir, hanya di izinkan untuk memasuki area Pananjakan saja. Dari pananjakan kita tetap dapat menikmati keindahan Kawah Bromo dari jauh. Jalan yang bisa diakses untuk menuju Pananjakan Bromo saat ini hanya via Tosari, sedang jalur lainnya tidak dapat dilalui karena harus melalui lautan pasir terlebih dahulu untuk dapat menuju Panjakan Bromo. Jalur Tosari memang dikenal lebih sepi dan jalannya lebih berliku serta menanjak, dibandingkan dengan jalur lainnya. Namun apa boleh buat, kami melintasi jalur tersebut pada dini hari. Suasana sungguh sepi, kami pun harus berhati-hati karena jalan yang menanjak dan berkelok-kelok cukup berbahaya, apalagi jika kabut turun. Setelah berkendara kurang lebih 1,5 jam dari kota Pasuruan, akhirnya kami sampai di parkiran Tosari, titik terakhir kendaraan roda empat. Selanjutnya perjalanan akan dilanjukan menggunakan jeep atau ojek. Kami memilih menggunakan jeep karena udara pagi itu cukup dingin. Kabut tebal menyelimuti Pananjakan Bromo saat kami sampai di sana. Sungguh tebal sehingga cukup membuat tetesan air yang menempel di dedaunan jatuh seperti air hujan. Sunrise indah pegunungan Bromo yang kami nanti tidak juga terlihat. Hanya kabut tebal yang menyelimuti kami hingga pukul 07.00 pagi. Para wisatawan lain yang memang jumlahnya tidak seramai biasanya, akhirnya memilih untuk meninggalkan area Pananjakan. Kami masih menunggu hingga pukul 07:30 WIB, namun matahari tidak juga menampakkan wajahnya. Meski gagal menikmati sunrise Bromo yang terkenal paling indah, kabut pagi itu juga menyajikan suasana yang berbeda. Yaitu suasana Pananjakan yang sepi berselimut kabut. Sangat jarang merasakan kawasan ini setenang ini. Kabut tebal pagi itu membuat kawasan ini menjadi indah dan lebih eksotis. Udara yang lembab terasa begitu sejuk, sehingga kita bisa mengeluarkan uap cukup dengan bernafas. Beberapa moment kami abadikan di tengah kabut tebal, hasilnya pun dapat sedikit mengobati kekecewaan pagi itu. Alam Bromo dengan segala keindahannya tetap menyajikan nuansa yang menyenangkan dalam berbagai macam kondisi. Kami akan mencoba peruntungan kami dengan mengunjungi Bromo lagi di lain waktu.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads