Jakarta - Di Pulau Galang, Batam tersimpan sejarah manusia perahu. Manusia perahu yang sebenarnya pengungsi dari Vietnam dan menjalani hidup yang lebih damai di sana. Berikut, ceritanya...Masih ingat dengan berita manusia perahu Pulau Galang ditahun 1990-an??Setelah 20 tahun lebih hidup di pengungsian, akhirnya mereka dapat dipulangkan dengan selamat ke tanah kelahiran masing-masing. Sekitar tahun 1996 tercatat sebagai penutupan kamp pengungsian warga Negara Kamboja dan Vietnam di Pulau Galang yang telah berdiri sejak tahun 1975.Jika Anda sedang mengunjungi Batam, singgahlah sebentar di Pulau Galang. BatamβGalang dihubungkan oleh 6 Jembatan besar yang dinamai Jembatan Barelang, yaitu singkatan dari Batam β Rempang β Galang. Pulau Galang dapat dicapai melalui jalan darat, kira-kira 1,5 jam ke arah selatan Pulau Batam. Sepanjang perjalanan banyak ditemui perkebunan buah naga yang dikelola masyarakat, ataupun pengembang swasta.Berangkat menjelang tengah hari dan kembali sebelum matahari terbenam, Anda akan disuguhi sunset cantik di Jembatan 1 Barelang sewaktu menempuh arah pulang nanti. Jangan lupa membawa payung dan air minum yang cukup karena matahari bersinar sangat terik di Pulau Galang yang memiliki luas 16 kilometer persegi ini.Anda akan tertarik untuk berkeliling dan melihat sisa-sisa kamp pengungsian. Di sana juga terdapat museum yang masih menyimpan benda-benda kenangan seperti alat-alat rumah tangga, patung-patung pemujaan, KTP, dan daftar nama penduduk setempat.Yang paling menarik adalah foto-foto para pengungsi yang sumringah menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia yang disediakan khusus untuk memulangkan mereka ke negara asalnya masing-masing. Bagi mereka, keselamatan merupakan anugrah terbesar, namun bisa pulang ke kampung halaman adalah suatu mukjizat.
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain