Napak Tilas Soe Hok Gie ke Gunung Pangrango
Rabu, 29 Apr 2015 14:20 WIB

Arya Martin
Jakarta - Gunung Pangrango di Jawa Barat menjadi tempat favorit Soe Hok Gie untuk mendaki gunung. Seorang aktivis terkenal ini pun sampai membuat puisi berjudul 'Mandalawangi-Pangrango' atas rasa cintanya kepada gunung ini. Mari, kita napak tilas ke sana!"Hutanmu adalah misteri segala cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta," itulah sepenggal puisi karya Soe Hok Gie yang membuat saya penasaran dengan Gunung Pangrango. Saya ingin merasakan, apa yang dirasakan oleh Soe Hok Gie yang sampai jatuh cinta dengan gunung ini.Saya berangkat dari Surabaya menuju Bandung dengan menggunakan kereta. Di kota Bandung, saya bertemu dengan teman-teman yang akan menemani saya ke Gunung Pangrango. Kami akan lewat jalur Cibodas, karena jalur ini dianggap paling aman.Pukul 11 malam, kami tiba di basecamp dan beristirahat sejenak untuk mempersiapkan pendakian. Setelah semua persiapan selesai, kami berdoa dan mulai mendaki. Pukul 2 malam kami bersama beberapa tim pendaki lain mulai mengikuti jalur tangga berbatu yang terus menanjak. Kemudian masuk ke kawasan jembatan rawa yang merupakan habitat dari satwa-satwa liar penghuni kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.Pukul 10 siang, kami tiba di Pos kandang Badak yang merupakan camp ground sekaligus persimpangan antara jalur menuju Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Sebelum sampai di sini, kami melewati Pos Air Panas yang merupakan air terjun yang eksotis sekaligus berbahaya.Pada pukul 4 sore akhirnya kami sampai di lembah kasih, alias Lembah Mandalawangi. Keindahan Mandalawangi memang pantas digambarkan dalam sebuah puisi. "Kabut tipis pun turun pelan pelan dilembah kasih, Lembah Mandalawangi kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan hutan yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin," begitu kalau kata Soe Hok Gie.Mandaki pangrango memang lebih sempurna jika menginap di Mandalawangi. Karena Mandalawangi memiliki sunset yang sangat cantik, dan jaraknya tidak jauh dari Puncak Gunung Pangrango.Dari puncak Gunung Pangrango, kita bisa melihat sunrise dengan latar pegunungan yang ada di Jawa Barat. Selain itu, puncak Gunung Gede yang indah juga terlihat megah berdiri disebrang sana.Setelah menikmati semua keindahan tersebut kami bersiap untuk kembali kerumah. Meningat jarak tempuh yang cukup panjang, kami sarankan untuk meninggalkan Mandalawangi sebelum pukul 12 siang.Β Harus diakui memang Gunung Pangrango memiliki keindahan yang luar biasa, dan kami sependapat dengan Soe Hok Gie seperti di dalam puisinya, Mandalawangi-Pangrango berikut ini:Senja ini, ketika matahari turunKe dalam jurang-jurangmuAku datang kembaliKe dalam ribaanmu, dalam sepimuDan dalam dinginmuWalaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan gunaAku bicara padamu tentang cinta dan keindahanDan aku terima kau dalam keberadaanmuSeperti kau terima dakuAku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepiSungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiadaHutanmu adalah misteri segalaCintamu dan cintaku adalah kebisuan semestaMalam itu ketika dingin dan kebisuanMenyelimuti MandalawangiKau datang kembaliDan bicara padaku tentang kehampaan semuaHidup adalah soal keberanian,Menghadapi yang tanda tanyaTanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawarTerimalah, dan hadapilah!Dan antara ransel-ransel kosongDan api unggun yang membaraAku terima itu semuaMelampaui batas-batas hutanmuAku cinta padamu PangrangoKarena aku cinta pada keberanian hidupDjakarta 19-7-1966Soe Hok Gie
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom