Potret Damai Komunitas Muslim di Hohhot, Tiongkok
Rabu, 24 Jun 2015 14:33 WIB

Erna Trisnawati
Jakarta - Mengarah ke utara Tiongkok, banyak komunitas muslim yang tinggal di kota-kotanya. Salah satunya yang ada di Kota Hohhot. Sungguh sejuk hati terasa saat mengunjungi kota ini. Stasiun kereta Erlian jadi pintu gerbang saya untuk menjelajahi Hohhot, Ibukota Inner Mongolia, sebelah utara wilayah Tiongkok. Perjalanan saya masih harus dilanjutkan dengan Bus sekitar 3-4 jam dengan melintasi grassland menuju terminal kota Hohhot.Alasan berkunjung ke kota ini adalah ingin melihat kehidupan kaum Muslim di sini. Seperti yang diajarkan Rasul, tuntutlah ilmu walau harus ke negeri China. Karena penasaran, saya berkunjung dua kali ke Great Mosque ini dengan waktu yang berbeda, siang dan di malam hari. Memang bahasa menjadi kendala utama, tak banyak warga di sini berbahasa asing (Ingris) pun demikian sebagai traveler ada cara lain untuk berkomunikasi.. Ya bahasa tubuh (dengan mengerakkan tangan sambil menggambar apa yang ingin kita sampaikan).Uniknya gedung masjid utama sebagai tempat sholat berbentuk pagoda seperti masjid-masjid Tiongkok yang kita temui di beberapa kota di Indonesia. Sedangkan bangunan sekitar komplek masjid, semacam Islamic Centrenya malah memiliki kubah seperti masjid umumnya. Tampak pula gedung-gedung memakai kubah, lengkap dengan marka jalan dengan tiga tulisan yang berbeda, Cyrillic, Mandarin dan Bahasa Inggris. Maklum saja walau wilayah ini masuk dalam kekuasaan Tiongkok secara administratif, namun banyak juga warganya yang masih menggunakan bahasa Cyrilic.Tak usah ragu untuk makan di sini, banyak tempat makan halal berjejeran, pun para pedagang roti yang semuanya muslim. Selain itu terdapat unit ambulans yang dapat dimanfaatkan warga sekitar. Alhamdulillah masih bisa melihat peradaban Islam di negara lain.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum