Takjub dengan Kecantikan Candi Selogriyo di Magelang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Takjub dengan Kecantikan Candi Selogriyo di Magelang

Sahrudin Banyurojo - detikTravel
Minggu, 20 Jul 2014 16:18 WIB
loading...
Sahrudin Banyurojo
Gerbang utama Candi Selogriyo.
Bebatuan di sekitar Candi Selogriyo.
Petugas merapikan rumput di sekitar Candi Selogriyo.
Takjub dengan Kecantikan Candi Selogriyo di Magelang
Takjub dengan Kecantikan Candi Selogriyo di Magelang
Takjub dengan Kecantikan Candi Selogriyo di Magelang
Jakarta - Ada banyak candi keren di Indonesia yang patut dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Selogriyo yang ada di kota Magelang. Anda pasti akan takjub dengan pemandangan yang ditawarkan.Berbeda dengan Borobudur, Mendut, Ngawen maupun Pawon, orang-orang asing yang berkunjung ke Candi Selogriyo selalu menyebut perjalanannya "hiking", bukan "visiting". Selain tentang Candi Selogriyo-nya sendiri, beberapa traveller sepertinya lebih terkesan pada panorama di sepanjang perjalanan yang mereka lalui."As for Selogriyo, itself, well the journey is the highlight", kata Rishi Sankar, traveller asal Trinidad yang bekerja di sebuah perusahaan IT di Vancouver, Canada. Ia menulis di website pribadinya, Rishiray.comMindy McAdams, profesor jurnalistik dari Universitas Florida, Amerika Serikat, lebih kerap mengunggah foto-foto terasering persawahan dan aktivitas petani ketimbang Candi Selogriyo. Ia juga banyak memotret perbukitan dari jalan setapak menuju candi itu. Foto-foto McAdams tentang perjalanannya ke Selogriyo, bisa dilihat di website fotografi Flickr.com.Baik Rishi Sankar maupun Mindy McAdams ber-hiking ke Candi Selogriyo pada 2011."Beberapa tahun belakangan, rata-rata 2 ribu orang asing tiap tahun. Bisa kurang, tapi sering lebih banyak", kata Maryono, petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Bersama Edi, kakaknya, Maryono ditempatkan di Candi Selogriyo sejak 1989.Jumlah pengunjung Candi Selogriyo terus meningkat dari tahun ke tahun. Bulan Desember 2013 baru berjalan 3 hari, namun pengunjung yang mengisi buku absen sudah 72 orang. "Bulan November kemarin yang paling sedikit", kata Maryono. Jumlahnya hanya 774 orang, 120 diantaranya turis mancanegara.Sebelumnya, yakni pada Oktober 2013, tercatat 1.254 wisatawan yang mengisi buku absen. Sebanyak 176 diantaranya berkewarganegaraan asing. "Sebelum Oktober bisa 1.400an orang", jelasnya. Pada bulan Februari dan hingga pertengahan Maret 2014, pelancong yang mendatangi Candi Selogriyo tercatat sebanyak 873 orang dan 551 pengunjung.Candi Selogriyo, yang disebut-sebut sebagai peninggalan Wangsa Sanjaya pada abad ke-8, terletak di puncak sebuah bukit di Dusun Campur Rejo, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Luas puncak bukit tempat dibangunnya Candi Selogriyo sekitar 300 meter persegi. Sedangkan tanah milik Pemerintah Kabupaten Magelang, yang terentang mulai gerbang utama candi sampai pagar di puncak bukit, seluas 1.195 meter persegi.Memasuki gapura Dusun Campur Rejo hingga gerbang utama Candi Selogriyo, lebar jalan rata-rata hanya sekitar satu meter. Sebagian jalan menuju Selogriyo sudah dipaving. Sebagian lainnya, jalan setapak yang membelah areal persawahan penduduk, masih tetap dibiarkan sebagai jalan tanah. Bulan Juli lalu, Pemerintah Kabupaten Magelang menambah paving sepanjang hampir 400 meter.Bagi penyuka wisata alam, perjalanan ke Candi Selogriyo, bisa jadi agenda menarik. Namun demikian, yang tetap perlu diwaspadai adalah kondisi jalan menanjak yang lebarnya cuma sekitar satu meter.Selepas jalan tanah diantara persawahan penduduk, pengunjung akan melewati jalan perbukitan dengan jurang yang cukup curam di salah satu sisinya. Sayangnya, sampai sekarang belum juga dibuat semacam pembatas, sebagai penanda agar pengunjung yangΒ  bersepeda atau pengendara motor lebih berhati-hati tatkala melalui jalan tersebut."Sudah diusulkan. Belum ada jawaban", kata Maryono.Selain panorama persawahan dan candi, kawasan ini sesungguhnya masih menyimpan sejumlah potensi wisata. Sekitar 2 kilometer di sebelah utara candi, terdapat curug atau air terjun yang belum punya nama. Karena alasan keselamatan, Maryono tak selalu berani mengantar wisatawan ke curug itu."Kalau tiba-tiba ada ular, siapa nanti yang jamin", ujar Maryono, yang baru diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil pada 2007 lalu. Jalan menuju curug, masih berupa hutan.Bukit di sebelah barat Candi Selogriyo, lanjut Maryono, tembus ke Desa Klegen, Kecamatan Bandongan. Melalui jalan setapak di bukit yang ditumbuhi beragam pepohonan besar itu, beberapa anak muda datang ke Candi Selogriyo ketika sedang camping.
Hide Ads