Pantai Buntu, 'Harta Karun' di Pulau Bangka
Sabtu, 20 Sep 2014 14:05 WIB

Darwance Law
Jakarta - Mungkin, belum banyak wisatawan yang tahu tentang Pantai Buntu di Pulau Bangka. Jelas saja, letaknya cukup jauh dan jalanan menuju pantainya belum beraspal. Pantai ini seolah belum terjamah manusia yang menjadikannya bak harta karun.Pulau Bangka seakan tidak pernah kehabisan stok pantai dengan pemandangan dahsyat. Satu lagi yang harus di datangi oleh para traveler adalah Pantai Buntu. Pantai tersembunyi di selatan Bangka ini wajib hukumnya dikunjungi karena sangat indah!Satu lagi pantai cantik tersembunyi yang ada di bagian selatan Pulau Bangka. Oleh karena letaknya yang sangat jauh, ditambah akses jalan yang belum beraspal, melainkan harus melewati jalan menuju perkebunan warga, menjadikan pantai ini hampir tak terjamah wisatawan. Padahal, pemandangan di pantai ini sungguh menakjubkan, pasir pantai yang putih berseri, batu-batu granit seperti pantai lain di Pulau Bangka, serta yang tak kalah menakjubkan adalah air lautnya yang sangat jernih.Pantai Buntu sebetulnya bukanlah pantai yang asing bagi saya. Semasa kecil, saya sering mengikuti ayah saya menangkap ikan menggunakan pukat (jaring) di pantai ini. Saat itu, keluarga saya membuka perkebunan lada tak jauh dari pantai itu.Hanya saja, saya dulu tak terlalu memperhitungkan Pantai Buntu sebagai salah satu pantai yang berpotensi menggaet wisatawan apabila dikembangkan dengan serius. Itulah sebabnya kemudian, saat sesekali pulang ke Pulau Bangka, saya ingin sekali kembali bertandang ke pantai itu.Akhirnya, keinginan itu terwujud juga. Bertepatan dengan musim laut surut, musim dimana warga desa kami biasanya tumpah ruah ke laut hendak menangkap aneka hewan sebangsa siput, kerang-kerangan, dan lain sebagainya, yang dengan begitu mudah ditangkap, saya pun pergi ke Pantai Buntu. Apabila pantai-pantai lain penuh dengan warga yang tumpah ruah karena letaknya yang dekat dengan pemukiman penduduk desa, maka di Pantai Buntu justru sebaliknya. Orang-orang tak banyak yang pergi ke sana, bahkan kadang tak ada sama sekali.Saat saya kesana bersama kedua orangtua saya, sesekali kami melihat orang yang memancing ikan disana. Selain itu, sesekali pula kami melihat bekas nelayan yang membakar hasil tangkapan laut saat mereka menangkap ikan. Sekitar pukul setengah satu siang, saya berangkat menuju kebun orangtua saya. Di kebun itu kelak, saya akan bergabung dengan kedua orangtua saya yang juga berencana pergi ke pantai itu.Umak (bahasa Bangka yang berarti ibu) saya hendak menangkap kerang-kerangan, sedangkan ayah saya hendak menangkap ikan dengan pukat (jaring). Sekitar lima belas menit perjalanan, sampailah kami di Pantai Buntu.Seperti yang ada dalam pikiran saya, Pantai Buntu tetap seperti dulu. Sebuah pulau berbatu granit dengan beberapa batang pohon menyambut kedatangan kami. Saya pun langsung mengabadikan itu semua dalam jepretan lensa kamera yang saya gantung di leher sejak tadi.Perlahan-lahan saya mulai melangkahkan kaki menuju pulau itu. Air laut setinggi lutut orang dewasa, tenang hampir tak ada gelombang, jernih pula. Sepanjang mata memandang keindahan pantai, sepanjang itu pula saya terus menjepret kamera saya. Sementara itu, Umak saya mulai menelusuri batu-batu granit mencari teritip (sebangsa kerang yang lengket di batu-batu itu), sedangkan ayah saya sudah melempar pukat hendak menangkap ikan.Untuk mencapai pantai ini sebetulnya tak terlalu jauh. Hanya saja, jalan yang belum beraspal membuat jarak seolah menjadi panjang. Pantai ini terletak di Desa Pasirputih, Kecamatan Tukak Sadai, di Kabupaten Bangka Selatan. Menurut orangtua saya, di bagian barat pantai ini ada pantai Sekijang yang mempunyai pulau yang jauh lebih besar. Pantai itu sudah berpenghuni.Sedangkan di bagian timur, lebih dekat lagi dengan pemukiman warga di Desa Pasirputih, ada Pantai Petianak yang juga punya pulau kecil, serta bebatuan granit ukuran kecil yang terhampar sepanjang bibir pantai.Mengenai namanya mengapa disebut Pantai Buntu, tak lain adalah karena pantai ini terletak jauh di ujung, sehingga disebut-sebut pantai paling terakhir atau jalan buntu. Sungguh cantik sebetulnya Pantai Buntu ini, para traveler harus coba datang ke mari!
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB