Ini Dia Bekas Perbatasan Berlin Barat & Berlin Timur
Jumat, 11 Apr 2014 11:03 WIB

Taufik
Jakarta - Berlin adalah ibukota Jerman yang selama 28 tahun pernah dipisahkan oleh Tembok Berlin. Pintu masuk ke Berlin Timur disebut Checkpoint Charlie, masih tersisa sampai sekarang dan sering dikunjungi wisatawan."You are leaving the American Sector". Demikian tertulis dalam Bahasa Inggris dan kemudian di bawahnya terjemahan dalam Bahasa Russia, Perancis, dan Jerman, pada sebuah papan pengumuman yang berada persis di sebuah pintu perbatasan yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur.Dulu di tempat ini, ketika Perang Dingin antara blok barat dan timur sedang hangat-hangatnya, pernah berhadapan tank Amerika dan Uni Sovyet. Tempat ini pula yang menjadi sejarah dimana para pengunjung bisa masuk ke Berlin Timur dari dunia barat .Kini, sejak runtuhnya Tembok Berlin di akhir tahun 1989, tempat ini menjadi sebuah tempat bersejarah, sekaligus menjadi salah satu tempat wisata paling top di Berlin.Selain papan pengumunan itu, juga terdapat sebuah pos berwarna putih yang mirip dengan pos satpam. Di pos inilah dahulu terjadi pemeriksaan imigrasi dan administrasi bagi warga asing yang melintas ke Jerman Timur.Tepat di depan gardu ini terlihat berdiri dua orang serdadu Amerika lengkap dengan senjata dan bendera Amerika. Yang sekarang ini mungkin hanya tentara gadungan saja.Tempat yang terletak di dekat persimpangan Friedrichstrasse, Zimmerstrasse dan Mauerstrasse ini dinamakan Checkpoint Charlie. Karena, memang di tempat lain di Kota Berlin masih ada lagi Checkpoint Alpha di Helmsted dan Bravo di Dreilinden.Perjalanan saya menuju Checkpoint Charlie dimulai dengan naik kereta bawah tanah di Berlin yang disebut U-bahn, jalur U6. Saya turun di Stasiun Kochstrasse. Β Dari sini tinggal berjalan kaki sebentar, dan kita sudah sampai di Checkpoint Charlie. Sebelumnya, kita juga bisa berkunjung ke sebuah rumah yang dijadikan museum dan dinamakan Haus Am Checkpoin Charlie, atau juga Museum Checkpoint Charlie.Yang menarik, di depan rumah ini juga dipajang sebuah bendera usang yang disebut sebagai "Die Letzte Kremlfahne" atau "The Last Kremlin Flag."Berjalan dan melihat-lihat di kawasan ini, kita dapat lebih mengenal sejarah yang menyebabkan negeri Jerman terbelah menjadi dua, karena kalah dengan sekutu pada Perang Dunia ke II. Kemudian, karena Jerman Timur banyak kehilangan penduduk yang lari menyeberang ke Barat, maka pada tahun 1961 mulailah dibangun tembok yang kemudian mengeliling Berlin Barat selama lebih dari 28 tahun.Di sini juga kita dapat melihat banyak kisah dan cerita korban yang tewas karena ditembak tentara penjaga perbatasan ketika mencoba kabur ke barat.Sebagian Tembok Berlin yang masih utuh lengkap dengan lukisan grafitinya juga masih dapat kita saksikan. Tembok ini menjadi saksi bisu sejarah sebuah kota dan negara yang terpisah karena perbedaan paham politik.Tempat yang dulunya bersejarah dan selalu mencerminkan naik turunnya ketegangan perang dingin ini, kini berubah menjadi salah satu daya tarik wisata kota Berlin. Di sekitarnya bertebaran toko suvenir yang menjual T Shirt, tempelan kulkas dengan segala pernak-perniknya, termasuk sebongkah kecil tembok Berlin yang asli.Selain itu, ada juga toko yang menjual topi bulu berlambangkan palu arit khas tentara merah Soviet dan topi tentara Jerman Timur. Singkatnya, kunjungan kita ke Berlin belumlah sempurna kalau tidak mampir ke Checkpoint Charlie.
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain