Gua Persembunyian Mak Lampir di Pangandaran
Selasa, 08 Okt 2013 11:40 WIB

Fajr Muchtar
Jakarta - Pangandaran tak hanya menyajikan wisata pantai yang murah meriah. Pangandaran pun punya gua unik yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah bekas tempat syuting Misteri Gunung Merapi alias Mak Lampir.Anda ingin ke sana? Cukup susuri kawasan Cagar Alam Hutan Kalipucang. Untuk menyusuri kawasan hutan ini, tentu saja pengunjung harus ditemani pemandu. Kalau tidak, bisa-bisa pengunjung tersesat atau diganggu oleh monyet-monyet yang kadang bisa sangat agresif.Kata pemandu, jangan membawa tas berisi makanan atau minuman, sebab monyet sering merebut tas dengan paksa. Terus kalau ada monyet, angkat saja tangan dan si monyet akan tahu kalau kita tak membawa apa-apa. Kalau kera itu mau menggigit, jangan gigit balik, kata pemandu.Sambutan pertama, selain oleh monyet sering juga ada rusa yang berteduh di bawah-bawah pohon. Selama tidak dianggap mengganggu, rusa-rusa itu akan tetap tenang di bawah pohon. Kalau sudah terlalu dekat atau dianggap mengganggu mereka akan menyingkir. Keberadaan gua-gua ini tambah menarik setelah dibumbui mitos-mitos yang ada besertanya.1. Gua JepangGua yang pertama dikunjungi adalah Gua Jepang. Ada dua buah Gua Jepang yang kami kunjungi. Ini adalah gua buatan hasil kerja paksa. Keberadaan gua ini berkaitan dengan aktivitas pendudukan Jepang di Jawa dan Madura.Selain dipergunakan untuk gudang senjata, gua ini juga dipergunakan untuk persembunyian dan penjara. Gua ini tidak terlalu besar lebar pintu sekitar 1 m dan tinggi 1,5 m. Mengharuskan orang yang tinggi badannya harus sedikit merunduk. Kalau tidak, ya harus rela terantuk bagian atas yang tidak rata.2. Gua ParatMenurut saya, Gua Parat adalah gua yang paling menarik di antara gua-gua yang ada. Selain jalurnya yang paling panjang, banyak cerita menarik di dalamnya. Di pintu gua ada tempat petilasan (tempat menyepi) Syekh Ahmad, salah seorang penyebar Islam di daerah Pangandaran.Setelah melewati petilasan kita akan memasuki pintu gua yang agak rendah. Untuk itu, perlu berhati-hati agar tidak menabrak batu. Tapi setelah lewat pintu gua, di dalam lebih tinggi dan luas.Setelah itu kita akan dibawa ke bentukan batu yang menyerupai kelamin pria dan wanita. Ya, memang agak mirip kalau dilihat agak jauh. Karena itu batu itu disebut batu kelamin.Karena unik, batu ini jadi sasaran foto pengunjung. Apalagi disebut pengunjung, bagi yang mengusapnya akan digampangkan jodohnya. Aaya termasuk yang mengusapnya biar gampang jodohnya, jodoh rezeki maksudnya. Sayangnya karena sering dipegang stalagtit dan stalagmit di gua-gua Pangandaran itu menghitam.Tak jauh dari situ ada batu gong, yang akan berbunyi mirip gong jika dipukul. Saya tak mendengar penjelasan lainnyaΒ karena agak jauh dari pemandu. Bukan keasyikan memegang batu kelamin, tapi memukul batu gongnya.Ada juga sarang landak penghuni Gua Parat. Sayangnya, saya tak sempat bertemu dengan landak-landak penghuni Gua Parat ini, mungkin mereka juga sedang traveling.Di ujung Gua Parat terdapat sumber mata air yang sudah kering. Biasanya airnya diambil oleh pengunjung untuk mengharapkan keberkahannya. Ah, kenapa di musim penghujan begini airnya kering, kalau mengalir kan jadi eksotik. Terlepas dari berkah atau tidaknya, aliran air di gua sangat menarik saya.Oh ya, gua ini juga pernah dipakai syuting sinetron Mak lampir (Misteri Gunung Merapi). Sehingga sering juga mitosnya dikaitkan kepada Mak lampir itu. Maka ada juga batu yang berlubang tengahnya karena tetesan air. Orang menyebut batu itu sebagai kaca benggala Mak Lampir. Untuk urusan mitos, segala hal sah-sah saja. Ujung gua langsung berhadapan dengan pantai. Di pintu gua banyak terdapat kelelawar yang menggantung.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum