Gejung Lesung, Sajian Tarian dari Candi Ratu Boko

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gejung Lesung, Sajian Tarian dari Candi Ratu Boko

Galuhindah - detikTravel
Minggu, 21 Jul 2013 12:15 WIB
loading...
Galuhindah
Pemain alat musik di pertunjukan kesenian Gejug Lesung
Para penari cilik yang menampilkan tarian Gejug Lesung
Gejung Lesung, Sajian Tarian dari Candi Ratu Boko
Gejung Lesung, Sajian Tarian dari Candi Ratu Boko
Jakarta - Hampir di setiap candi atau pura, menawarkan penampilan seni tradisional seperti tarian. Di Candi Ratu Boko, Yogyakarta, ada juga pertunjukan seni tari bernama Gejug Lesung.Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya, yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu kesenian tradisional musik Gejug Lesung. Kesenian tradisional seperti ini dapat dilestarikan dengan berbagai cara, misal dengan memperkenalkannya kepada khalayak ramai di Candi Ratu Boko, Yogyakarta.Kesenian ini berawal dari kehidupan bertani rakyat desa, yang pada saat itu masyarakat bergotong-royong bersuka ria merayakan panen padi. Tradisi ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, berupa hasil panen padi yang melimpah. Kesenian ini terdiri dari musik, tembang, dan tari tradisional.Β Gejug Lesung membutuhkan beberapa alat, yakni alu dan lesung. Alu adalah alat terbuat dari kayu untuk menumbuk. Sedangkan lesung, kayu besar berbentuk perahu, digunakan untuk memisahkan padi dari tangkainya.Tari yang sering digunakan untuk perayaan ini yaitu Tari Wiwit. Tari Wiwit menceritakan kegiatan dimulainya panen padi yang terdiri dari beberapa adegan. Adegan dimulai dari masa tanam padi, istirahat bermain, memedi sawah untuk mengusir hama burung, sampai pada masa panen padi.Selain lesung, terdapat alat yang erat dengan kehidupan rakyat desa, yakni kentongan. Kentongan berfungsi sebagai media komunikasi. Kentongan juga digunakan oleh rakyat desa sebagai alat musik untuk berkesenian.Kesenian Gejug Lesung ini pun dapat dilihat di Situs Wisata Ratu Boko, yang terletak di Jl. Raya Prambanan-Piyungan KM 2, Yogyakarta. Pengunjung yang berdatangan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara, setiap Minggu sore disuguhi dengan kesenian tradisional tersebut. Kita sebagai pengunjung dapat merasakan kehidupan rakyat desa yang sederhana dan penuh suka cita. Kesenian tradisional pun dapat dilestarikan dengan dikenalnya oleh khalayak ramai.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads