Jalan-jalan ke 'Rumah' Badak di Pulau Peucang
Senin, 12 Agu 2013 14:55 WIB

Syisyi Siti Asyiah
Jakarta - Pulau Peucang yang ada dalam bagian Taman Nasional Ujung Kulon, Banten adalah salah satu habitat para badak. Meski begitu, jangan lewatkan untuk bertualang di pulau ini yang punya pantai putih bersih dan kehidupan bawah laut berwarna-warni. Akhirnya hari yang ditunggu pun datang. Bermain di Pulau Peucang, bermain di rumah sang badak atau bahkan ini memang tempat bermain para bidadari? Kami berlayar dari Pulau Cibom ke Peucang memakan waktu 45 menit. Tak sabar rasanya kami mengitari tempat ini. Hal yang pertama kami lakukan adalah berenang lalu mengitari hutan lindungnya.Berenang bukan hanya hobi tapi suatu kebutuhan mengingat 80 persen tubuh kita adalah air. Berendam dan bermain di dalamnya seperti bertemu dengan sebagian tubuh.Pasir putih, air biru yang jernih, ikan ikan cantik terlihat dari atas sedang berenang. Bahkan sesekali kami dapat melihat ikan nemo sedang lalu lalang.Beberapa terumbu karang juga ada, apa ini namanya kalau bukan surga dunia? Mengitari pesisir pantainya dengan cuaca yang menyenangkan. Ada ular air, bintang laut, bulu babi tak ketinggalan memeriahkan biota bawah laut pulau ini. Sempurna!Puas bermain dalam air, saya dan teman teman pun mengitari hutan lindung. Kami ingin melihat si pemilik pulau ini, yakni badak bercula satu. Sayangnya, hari itu kita memang tidak beruntung.Kami tidak bertemu dengan satupun hewan ini. Pengawas hutan ini bercerita, mereka setiap 2 bulan sekali bersama beberapa tim melakukan ekspedisi hutan. Mereka memeriksa hewan-hewan apakah keadaannya baik atau sedang sakit.Waktu yang dibutuhkan untuk mengitari seluruh hutan ini memakan waktu dari 5-14 hari. Pernah suatu hari mereka menemukan badak sedang kesakitan. Mereka harus kembali lagi keluar mengambil obat dan kembali lagi kedalam. Itu bisa mencapai waktu 5 hari.Sungguh pekerjaan yang mulia, namun ironisnya hanya dibayar sedikit. Mereka kadang ditelepon oleh beberapa orang yang berniat untuk membeli sang badak dengan tawaran menggiurkan. Tetapi karena kecintaaannya pada badak, bapak pengawas itu menolak tawaran.Waktu jua yang memisahkan, usai bersih-bersih kami pun bergegas untuk pulang ke Jakarta. Dari kejauhan saya melihat selendang tertinggal. Mungkin teman saya lupa mengambil selendang yang sedang dijemur tadi atau bisa saja itu selendang bidadari yang sedang mandi di sana karena melihat pemandangan begitu indah.
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Gegara Larangan Study Tour, SP3JB Nilai Dedi Mulyadi Layak Dicopot