Akhir Pekan di Bandung, Main ke Taman Junghuhn
Jumat, 06 Sep 2013 17:30 WIB

Fajr Muchtar
Jakarta - Jika akhir pekan ini Anda merapat ke Bandung, jangan hanya pergi ke sekitar Dago atau Braga. Cobalah tengok Taman Junghuhn di Jayagiri, Lembang, Bandung. Taman apakah itu?Mungkin traveler jarang mendengar Taman Junghuhn ini. Ternyata taman tersebut adalah makam dr Franz Wilhem Junghuhn, seorang seniman, peneliti, botanis, dokter, fotografer, pelukis, petualang dan sederet atribut lain yang bisa disematkan padanya. Hirup aura kecintaanya pada tanah ini, Tanah Jawa!Setelah menikmati hiruk pikuk Bandung dan Lembang, cobalah sedikit menepi dari keramaian. Tak jauh dari Pasar Lembang, merapatlah ke Jayagiri dan tanya pada orang-orang di mana lokasi Taman Junghuhn. Orang akan menunjukan sebuah cagar budaya tempat dikuburkannya seorang peneliti hebat, unik dan besar jasanya.Jasanya sangat besar untuk Pulau Jawa. Dialah orang pertama yang berhasil memetakan topografi Pulau Jawa. Identifikasi tanaman dan pemetaan tumbuhan juga merupakan sumbangsih beliau. Dari hasil penjelajahan dan bukunya, tumbuh teori-teori baru yang menjadi tulang punggung perkembangan keilmuan Indonesia.Itulah dr Franz Wilhem Junghuhn, lahir 26 Oktober 1908, seorang dokter Belanda yang berasal dari Mansfeld, Jerman. Lelaki yang lebih memilih jalan sepi dan tak mudah untuk mencintai Sunda dan Jawa. Segala kecintaan dan hasratnya ditumpahkan di Jawa dan sebagian Sumatera.Beliau menjelajahi Jawa yang eksotik hampir selama 30 tahun. Penjelajahan sekaligus penelitiannya ditumpahkan dalam berbagai tulisan dan sketsa indah.Junghuhn menulis, "Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat. Selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang mempesonakan itu.""Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali kecintaan pada pekerjaan itu dan antusiasme".Kecintaan dan antusiasme, bagi sebagian orang disebut kegilaan. Kedua hal itu menjadi spirit penjelajahannya di tanah Jawa. Hasil karyanya menjadi sumber tak terkira untuk perkembangan keilmuan.Lelaki dengan petualangan yang tak terbayangkan ini dimakamkan di Jayagiri, Lembang. Menghadap ke arah Tangkuban Parahu. Walaupun tak terpelihara, namun tempatnya bisa dijadikan untuk menjadi tempat merenung sejenak dan menikmati sedikit dari aura Junghuhn.Karya berjudul Junghuhn di atas Gunung Kawi tahun 1844 menuliskan, "Hanya di ketinggian pegunungan saya dapat bahagia! Betapa senangnya, betapa mudahnya hati ini tersentuh saat berada di atas gunung.""Sementara angin berhembus sepoi menerpa pohon kasuarina dan bintang berkelip menembus atap gubuk hijau tipis. Tiada genting yang menghalangi kita dari tatapan langit yang ramah. Tiada tembok gelap yang menyesakkan kita. Di sini kita bernafas lega dan bebas".Seperti jalan hidupnya, suasana kuburanya pun sepi pengunjung. Hanya ada beberapa pasangan muda mudi memadu kasih di sana. Selamat berakhir pekan!
Komentar Terbanyak
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional