Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut

Badia Tarigan Silangit - detikTravel
Rabu, 09 Jan 2013 11:55 WIB
loading...
Badia Tarigan Silangit
Air Terjun Dwi Warna
Bumi Perkemahan Pramuka start awal berjalan kaki menuju Air terjun dua warna
Begitu sampai kami makan siang terlebih dahulu
Saya dengan background air terjun dwi warna
Saya dan teman-teman berpose dengan background air terjun dua warna
Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut
Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut
Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut
Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut
Perjuangan Berat Mengintip Cantiknya Dwi Warna di Sulut
Jakarta - Sebuah perjuangan berat biasanya berakhir bahagia. Begitu juga dengan perjalanan menuju air terjun Dwi Warna di Sibolangit, Sumatera Utara. Meski harus menjelajah hutan, namun keindahan airnya mampu membasuh lelah. Rasa penasaran saya muncul ketika banyak mendengar cerita dari teman-teman mengenai indahnya air terjun Dwi Warna yang berlokasi di Sibolangit, Sumatera Utara. Ada yang bilang kalau air terjun itu indah dan sejuk. Namun ada juga yang bilang kalau perjalanan menuju ke sana harus melewati medan yang berat. Itu membuat beberapa teman saya tidak mau kembali lagi mengunjungi air terjun Dwi Warna. Beruntung sekali saya ketika teman kampus mengajak bertamasya ke air terjun Dwi Warna. Ada 12 orang yang ikut ke sana. Kami pun merencanakan hari keberangkatan dan kami sepakat memilih hari Minggu berangkat menuju air terjun Dwi Warna. Transportasi kami menuju Sibolangit hanyalah angkutan umum Sinabung jurusan Medan - Berastagi, namun kami turun di Sibolangit (Bumi Perkemahan Pramuka). Biaya yang dibutuhkan dari Medan ke Sibolangit adalah Rp 10.000 per orang. Sesampainya di Bumi Perkemahan Pramuka kami berjalan kaki ke dalam dan meminta bantuan ranger atau pemandu wisata setempat untuk memandu kami menuju air terjun Dwi Warna. Sesudah menemukan ranger kami terus berjalan menuju pintu pembayaran untuk menuju air terjun. Kami pun membayar Rp 200.000 per 10 orang. Karena kami ada 12 orang jadi per orang dikenakan Rp 22.000. Tak terlalu mahal ternyata. Dari situ perjalanan sesungguhnya menuju Air Terjun Dwi Warna pun dimulai. Saya kira perjalanan ini akan menyenangkan. Ternyata tidak.Ternyata Air terjun Dwi warna itu berada di dalam hutan. Kami pun mendaki tebing, melewati beberapa sungai, dan menuruni tebing. Perjalanan yang dibutuhkan dari Bumi Perkemahan Pramuka ke Air terjun Dwi Warna adalah 2-3 jam.Teman-teman saya dengan penuh semangat berjalan mendaki tebing, tapi saya sudah kehabisan nafas di tengah jalan. Belum lagi saya kelaparan. Sampai-sampai saya bilang kepada ranger "Bang kita break dulu ya aku lapar".Syukurnya, abang ranger itu pengertian sekali. Dia mengizinkan saya untuk berhenti dan menyantap makanan ringan yang sudah saya bawa dari rumah. Selesai beristirahat, kami pun terus melanjutkan perjalanan.Sang ranger masih memberikan support kepada saya. "Badia itu udah kedengeran lho suara air terjunnya," ujar ranger. Saya pun dengan semangat mempercepat langkah. Ingin rasanya cepat-cepat melihat bagaimana keindahan Air terjun Dwi Warna itu. Namun apa yang terlihat di depan adalah sebuah jurang yang harus kami lewati."Lho kok jalannya jurang gini bang?" tanyaku.Ranger pun menjawab, "Iya setelah kita menuruni jurang ini terus berjalan sedikit lagi maka kita akan sampai".Saya sudah mau menyerah saja, kaki seperti sudah mau putus berjalan selama 2 jam. 30 Menit kemudian dengan nafas yang sudah pendek-pendek, saat itu kira-kira pukul 15.00, akhirnya tiba juga di air terjun Dwi Warna.Rasa lelah pun sekejap hilang melihat keindahan air terjun itu. Airnya yang berwarna biru, hawanya yang dingin menghilangkan semua lelahku. Sesampai di sana kami langsung makan siang. Semua sama-sama lapar, bukan sepiring berdua lagi melainkan sepiring berduabelas, hahahaha. Tapi seru juga lho makan siang sepiring berduabelas. Selesai makan kami pun menikmati keindahan air terjun. Awalnya sih ingin mandi, namun karena airnya terlalu dingin lenyaplah keinginan tersebut. Waktu sudah menunjukan pukul 15.30, kami pun harus segera pulang.Ranger pun sudah memberitahukan kalau saatnya untuk pulang. Sebenarnya kaki sangat berat untuk melangkah pulang karena rasa lelah kembali menerpa. Setelah kembali ke Bumi Perkemahan Pramuka, waktu menunjukkan pukul 19.00. Kami pun berhenti sejenak di sebuah warung nasi untuk makan malam. Pukul 20.00 kami mencari angkutan umum menuju Medan dan pulang ke rumah masing-masing. Perlengkapan yang dibutuhkan menuju air terjun Dwi Warna tidak terlalu banyak. Pastikan saja sepatu atau sandal yang Anda gunakan adalah sandal gunung dan sepatu sport.Selain itu biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu mahal. Ongkos dari Medan ke Sibolangit juga tidak terlalu mahal. Untuk jaga-jaga, bawa persediaan makanan ringan siapa tahu Anda kelaparan di tengah jalan seperti yang saya alami. Jagalah kebersihan hutan. Jangan membuang sampah plastik di hutan. Simpan sampah plastik makanan ringan yang sudah dimakan, kemudian buanglah di tempat sampah.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads