Jakarta - Gunung Fuji di Pulau Honshu, Jepang, adalah salah satu gunung tersakral di dunia. Walau begitu, banyak wisatawan yang mendaki gunung berketinggian 3.776 mdpl ini untuk menyaksikan langsung keindahannya.Ini adalah pertama kalinya saya merasakan nikmatnya mendaki gunung. Berangkat dari stasiun kereta Tokyo, sekitar 1 jam perjalanan menuju Stasiun Shizuoka. Dari sana, tanyakan saja kepada warga setempat bus mana yang mengangkut penumpang langsung ke pos pendakian Gunung Fuji.Start dari pos tersebut (seingat saya pos 5), udara masih hangat walaupun sudah menjelang malam. Kami sengaja mendaki malam hari karena ingin melihat sunrise dari puncaknya nanti. Oh ya, jangan lupa berdoa sebelum mendaki. Gunung Fuji sangat disakralkan oleh masyarakat Jepang. Banyak cerita yang beredar, di sanalah tempat favorit untuk ritual harakiri.Tapi Gunung Fuji nyatanya tidak seram. Biasanya saat musim panas, wisatawan domestik dan mancanegara berbondong-bondong mendaki gunung ini. Stamina yang fit sangat dibutuhkan untuk menaklukkan gunung tertinggi di Jepang ini, 3.776 mdpl. Treknya cukup terjal, cuacanya juga mendadak berubah ekstrim!Di awal-awal pendakian cuaca memang masih bersahabat. Tapi memasuki 2 pos terakhir menuju puncak, cuaca akan berubah dan menjadi sangat dingin. Namun semua perjuangan akan terbayar saat menginjakkan kaki di puncak gunung yang penuh atmosfer spiritual ini.Ada beberapa tips bagi wisatawan yang ingin menaklukkan gunung ini. Pertama, sebaiknya sering-sering olahraga sebelum mendaki. Kalau badan, terutama kaki, tidak sering digerakkan, dijamin lutut bergetar saat menuruni gunung.Jangan lupa bawa sarung tangan dan topi kupluk agar bisa menutupi telinga yang dingin. Untuk jaga-jaga, siapkan jas hujan di dalam ransel untuk melindungi dari hujan dan angin kencang di puncak gunung. Jaket seringkali tidak mempan menahan dingin yang menusuk tulang!Terakhir dan terpenting, jangan lupa membawa kamera. Indahnya sunrise dari puncak Gunung Fuji terlalu sayang untuk dilewatkan. Jangan lupa juga untuk mengisi daya baterai kamera sebelum mendaki. Karena pengalaman saya, sampai puncak tiba-tiba baterai sudah drop karena terlalu banyak foto-foto di jalan!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia