Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam

Iwan Budi Santoso - detikTravel
Rabu, 24 Okt 2012 13:35 WIB
loading...
Iwan Budi Santoso
Pelajar Dayak dari SMAN 6 Sendawar yang menari di Sungai Mahakam
Perahu Long Boat menerjang riam Sungai Mahakam
Ini bukan di tepi pantai, ini adalah pemandangan Sungai Mahakam bagian hulu
Pemandangan dari atas Bukit Puncak Penihing
Ikan Tebelaq yang banyak ditemui di hulu Sungai Mahakam
Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam
Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam
Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam
Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam
Keindahan Alam Pedalaman Sungai Mahakam
Jakarta - Long Apari merupakan pedalaman sekaligus perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Timur. Belum banyak traveler yang menikmati keindahan alamnya. Padahal, daerah ini merupakan jalur klasik ekspedisi Borneo yang dilakukan oleh Belanda.Kecamatan Long Apari terletak di kawasan paling ujung hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Bila melihat di peta, kecamatan ini berada persis di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Oleh karena itu, jika ada yang bertanya dimanakah letak sebenarnya jantung Borneo? Jawabannya ada di Long Apari.Lokasi yang saya kunjungi kali ini adalah Tiong Ohang yang menjadi ibukota Kecamatan Long Apari. Sementara, kampung Long Apari masih berada di hulu Sungai Mahakam dan bisa ditempuh kurang lebih 3 jam bila menggunakan perahu motor.Di wilayah Long Apari terdapat 10 desa. Tujuh desa di antaranya berada di sekitar Tiong Ohang, sementara tiga lainnya berada di arah hulu Sungai Mahakam.Β Seluruh kantor pemerintahan seperti kantor camat, polsek, dan koramil, terletak di Tiong Ohang, sehingga kondisi di sini cukup ramai. Tiong Ohang pada masa lalu terkenal sebagai daerah penghasil sarang walet yang harga perkilonya pernah menembus puluhan juta.Pemandangan alam di Tiong Ohang sangatlah indah. Sungai Mahakam yang dihiasi oleh bebatuan, terlihat sangat jernih sehingga bisa menggoda siapapun untuk menceburkan diri ke dalamnya. Terkadang kita bisa menyaksikan ikan-ikan dengan ukuran yang lumayan besar berenang kesana kemari.Ketika pagi atau sore hari, banyak warga yang pergi ke sungai untuk mandi ataupun mencuci. Perahu-perahu kecil juga tampak berlalu lalang mengantarkan penduduk pergi berladang atau ke kampung yang terletak di hulu.Di Tiong Ohang juga terdapat sebuah jembatan gantung. Jembatan ini menghubungkan kampung-kampung yang dipisahkan oleh Sungai Mahakam. Bagian badan jembatan terbuat dari kayu ulin yang terkenal kuat.Meski demikian, jembatan ini kondisinya sangat memprihatinkan. Pada beberapa titik terdapat besi penghubung yang patah di antara tali gantung dengan badan jembatan. Sebagian besar besi penghubung tersebut kondisinya juga sudah berkarat sehingga mengurangi kekuatan jembatan. Pada saat hari raya Natal aparat keamanan setempat memberlakukan sistem buka tutup untuk akses tersebut. Hal ini dilakuka agar tidak terjadi penumpukan beban.Salah satu objek pariwisata yang ada di Kecamatan Long Apari adalah Bukit Puncak Penihing. Destinasi ini terletak di sebelah selatan kampung Tiong Ohang. Bukit Puncak Penihing merupakan sebuah bukit terjal yang terlihat sangat jelas dari kampung-kampung di sekitar Tiong Ohang.Bukit ini berada pada ketinggian 273 meter di atas permukaan laut. Perjalanan ke Bukit Puncak Penihing memakan waktu kurang lebih 45 menit melewati jalan setapak di ladang masyarakat.Mendekati kaki Bukit Puncak Penihing, kondisi medan yang dilalui pun cukup sulit dan membahayakan. Wisatawan harus memanjat tebing-tebing bebatuan tajam dengan mengandalkan akar tanaman yang menjadi pegangan tangan dan pijakan kaki.Namun, bagi mereka yang suka petualangan, perjalanan ini menjadi terasa sangat menantang. Dibutuhkan kewaspadaan ketika mendekati puncak bukit karena kondisi medan terdiri dari batu-batu kerikil yang mudah longsor. Oleh karena itu, pengunjung harus antre satu persatu untuk sampai di puncak bukit.Kehidupan sosial masyarakat Long Apari khususnya di Tiong Ohang juga sangat beragam. Mayoritas warga Long Apari adalah Suku Dayak Penihing. Di samping itu, ada juga Dayak Seputan serta suku pendatang seperti Jawa, Bugis, dan Banjar.Serunya lagi, masih banyak masyarakat Dayak di Tiong Ohang yang melakukan tradisi-tradisi adat seperti tato serta wanita dengan telinga panjang. Selain itu juga masih dapat dijumpai masyarakat yang sedang membuat kerajinan tangan seperti tikar pandan, ajat (tas), kerajinan manik, dan lain-lain.
Hide Ads