Kemping Seru di Rumah Badak Jawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemping Seru di Rumah Badak Jawa

Syisyi Siti Asyiah - detikTravel
Minggu, 11 Nov 2012 08:30 WIB
loading...
Syisyi Siti Asyiah
View dari dalam tenda
Suasana Pulau Cibom
Morning from Cibom
Selamat datang di taman nasional
Kemping Seru di Rumah Badak Jawa
Kemping Seru di Rumah Badak Jawa
Kemping Seru di Rumah Badak Jawa
Kemping Seru di Rumah Badak Jawa
Jakarta - Jangan hanya datang ke Pulau Peucang jika menjelajah ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Coba juga kemping di Pulau Cibom dan tidur di bawah bintang-bintang. Siapa tahu, badak Jawa datang menemani Anda.Travel yang saya ikuti, merupakan travel untuk para backpacker, sehingga dari makan hingga tidur pun benar benar ala backpacker dan menyatu dengan alam. Sesudah makan siang di Pulau Peucang, kami pun kembali berlayar ke Pulau Cibom. Itulah pulau tempat kami bermalam.Oke, awalnya saya berpikir pulau ini mungkin sedikit ada kehidupan, ternyata salah besar. Pulau ini lebih tidak berpenghuni. Hanya ada beberapa penduduk yang tinggal di situ, itu juga jika kita melakukan eksplorasi lebih jauh ke dalam pulau.Sebelum menjelang malam, kami pun mendirikan tenda. Tenda di alam liar, jiwa petualang saya pun semakin liar. Walaupun ada pantai di depannya, ternyata di dalam pulau ini sangatlah dingin. Sangatlah salah jika ke sini menggunakan baju pantai, karena ketika malam hari suhunya benar-benar merasuk tulang. WC pun benar benar WC alami, airnya benar benar harus irit, karena air tawar sangat jarang di pulau ini. Selamat datang di alam liar kawan.Untuk menghangatkan suasana dan tubuh, panitia pun menggelar api unggun, cukup membantu menghangatkan ketika tulang serasa ditusuk-tusuk oleh udara malam. Paginya saya pikir udara dingin itu akan sedikit menghangat ternyata salah besar, keluar tenda udara semakin menusuk. Untungnya sambil membantu membereskan tenda, tubuh digerakan agar terasa hangat.Sesudah sarapan, kami mengambil beberapa foto sambil mengelilingi pulau. Pantainya banyak karang, tidak dapat untuk berendam. Maka, lebih baik kita bersabar menunggu perahu datang, untuk mengantarkan kami kembali ke Pulau Peucang.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads