Eits, Wisatawan di Palembang Tidak Boleh Keluar Malam!
Senin, 11 Jun 2012 12:43 WIB

Si Bentang
Jakarta - Jangan pernah melanggar larangan yang sudah ada di kampung orang, saat Anda bertandang ke suatu daerah. Seperti di Palembang, Sumatera Selatan, wisatawan tidak boleh keluar malam. Lho?Seperti pelancong yang baru pertama kali menjejakkan kaki di Palembang, Sumsel, saya ingin sekali melihat dan berfoto di Jembatan Ampera. Bangunan berwarna merah yang legendaris itu, berhasil menarik saya untuk datang mengunjunginya.Ya, Jembatan Ampera merupakan salah satu ciri khas kota 1.000 ruko itu. Saat pagi hari, jembatan itu terlihat kokoh, berdiri di atas Sungai Musi dan menghubungkan dua daerah, yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir.Tentunya, jauh hari sebelum keberangkatan ke sana, saya sudah mencari-cari informasi tentang Palembang. Pada hasil pencariannya, ada sebuah foto Jembatan Ampera yang diambil saat malam hari. Betapa indahnya Jembatan Ampera pada malam hari. Ratusan lampu membuat jembatan itu terlihat eksotik dan kokoh.Oleh karena itu, saya menambahkan jadwal berwisata malam pada hari pertama di Palembang. Namun, rencana itu pupus, lantaran seorang teman, menyarankan agar tidak keluar pada malam hari. Terlebih lagi, saya perempuan dan keluar sendirian.Perasaan tak enak bergelanyut di kepala. Tapi, saya bisa mengerti kekhawatirannya. Dia menjelaskan keluar malam sangat berbahaya bagi wisatawan, apalagi untuk seorang wanita. Ternyata, selain Β mendapatkan julukan 1.000 ruko, Palembang juga terkenal sebagai kota yang banyak copetnya.Saya pun teringat ucapan Bude yang berpesan, agar tidak keluar malam atau menerima minuman dari orang lain saat tiba di Palembang. Maklum, dia pernah tinggal di Palembang dan menikah dengan orang Lubuklinggau, Sumsel.Larangan keluar malam juga datang dari penjaga restoran Martabak Har di Jalan Sudirman, Palembang. Mungkin karena wajah bingung dan logat Jawa saya yang masih kental, dia bertanya, "Mbak dari mana?""Saya dari Jakarta Pak," jawab saya.Singkat kata, sambil memberikan pesanan dan uang kembalian, dia bilang, "Jangan keluar malam ya, Mbak!β tuturnya sambil tersenyum ramah.Sudah tiga orang yang berpesan seperti itu. Berarti, hal ini memang sudah menjadi rahasia umum dan peraturan tak tertulis untuk wisatawan yang berlibur ke Palembang.Akhirnya, saya menghapus rencana wisata malam ke Jembatan Ampera dari agenda. Tapi, saya tetap harus mengusahakan agar tetap melihat keindahan jembatan tersebut. Rugi dong, sudah jauh-jauh sampai Palembang.Saya pun memutuskan untuk menghubungi Mbak Ita, teman lain yang juga berada di Palembang. Naas, sepertinya memang tidak diizinkan untuk pergi malam. Ternyata Mbak Ita sedang liburan dan pulang ke rumahnya di Banyuasin.Akhirnya saya pun pasrah dan benar-benar menghapus wisata malam dari agenda. Tapi siapa sangka, teman saya yang lain (kebetulan dia seorang jurnalis) mengajak liputan acara pencanangan kesehatan gratis di Sumsel, pukul 18.00 WIB.Ya tak apalah, meski tidak ke Jembatan Ampera dan tidak mewakili kehidupan malam di Palembang, minimal saya bisa menikmati suasananya. Saat itu, acaranya bertempat disebuah kafe yang katanya cukup terkenal di sana. Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB, itu berarti kami sudah sangat telat.Β Keesokan harinya, saya berbincang dengan seorang teman tentang wisata malam di kota ini. Menurut dia yang sudah lama tinggal di Palembang, salah satu kendala dalam dunia pariwisata di Sumatera Selatan dan Palembang khususnya, adalah faktor keamanan di malam hari.Padahal, beberapa objek wisata jauh lebih keren dan cantik jika dikunjungi pada malam hari, lho. Setelah obrolan itu, dia mengingatkan saya untuk tidak ke luar pada malam hari. Jika dipikir-pikir, daerah Sumsel memang masih banyak hutan, sehingga sangat rawan tindak kejahatan.Ya, ini mungkin menjadi salah satu pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah kota dan daerah Palembang. Semoga saja cepat ada jalan keluarnya. Sehingga, wisata malam di Palembang bisa tambah hidup dan menarik semakin banyak lagi wisatawan.
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau