Negeri di Balik Kabut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Negeri di Balik Kabut

Budiana Yusuf - detikTravel
Kamis, 19 Jan 2012 10:13 WIB
loading...
Budiana Yusuf
Rusa di Ranca Upas
Keindahan Situ Patenggang
Perahu di Situ Patenggang
keindahan Situ Patenggang memberikan sensasi kedamaian
Keindahan Kawah Putih
Negeri di Balik Kabut
Negeri di Balik Kabut
Negeri di Balik Kabut
Negeri di Balik Kabut
Negeri di Balik Kabut
Jakarta - Setelah berkendara sekitar 2,5 jam ke arah selatan Kota Bandung, akhirnya kami sampai di Ciwidey, daerah tujuan wisata di Bandung Selatan yang penuh pesona. Tiba sekitar pukul 5 sore hari, kami disambut gerimis dan kabut tebal.Karena hari sudah terlalu sore, kami langsung mencari tempat bermalam. Banyak pilihan tempat menginap di sana, Anda bisa bermalam di rumah penduduk, cottage atau villa. Tetapi, karena ingin menikmati sensasi lain dari perjalanan ini, maka kami putuskan untuk menginap di Bumi Perkemahan Ranca Upas dengan menyewa tenda dan sleeping bag atau kantung tidur. Ternyata, tebalnya sleeping bag yang kami gunakan seakan tak mampu melawan hawa dingin pegunungan. Jadi, jika Anda berkunjung ke daerah ini jangan lupa bawa jaket tebal, ya!Suasana pagi di Ranca Upas begitu mempesona, kicau burung yang bersahutan di balik kabut membangunkan kami pagi itu. Sinar matahari perlahan menghangatkan tubuh menggigil kami melalui sela-sela pohon kayu putih yang mendominasi hutan di sekitar tenda. Tak jauh dari tenda, tampak sekumpulan rusa yang juga asyik menikmati sarapannya, sungguh menambah keindahan pagi itu. Tanpa berlama-lama, kami pun bergegas mandi dengan air hangat yang sangat berlimpah, dan setelah sedikit sarapan di warung-warung kecil, kemudian kami memulai perjalanan hari itu di Ciwidey.Tujuan perjalanan pertama kami adalah Situ Patenggang, sebuah danau di tengah perkebunan teh Ranca Bali. Udara yang sejuk dan pemandangan yang menghijau memberikan kesan damai dan tenang. Bagi kami pecinta fotografi, ini adalah surga untuk berkarya. Di Patenggang Anda bisa menyewa perahu untuk mengeksplorasi keindahan situ, atau menuju Pulau Cinta yang berada di tengah situ. Di sana, Anda bisa melihat batu cinta, yang konon bila datang bersama pasangan ke batu cinta tersebut, maka cinta kita akan abadi. Percaya, tidak percaya?Setelah puas berfoto ria di Patenggang, perjalanan dilanjutkan ke Kawah Putih. Kawah putih adalah sebuah kaldera yang terbentuk akibat letusan Gunung Patuha.Untuk mencapai kawah putih yang berada di puncak gunung, Anda harus melewati hutan daru kaki gunung selama kurang lebih 20 menit. Puncak gunung ini dulu dianggap angker oleh warga sekitar, sampai Dr. Franz Wilhelm Junghuhn mencoba mengeksplorasinya sekitar tahun 1837. Warna kawah yang putih kehijauan, pohon-pohon tandus, dan kabut yang kadang turun tiba-tiba menambah eksotisme kawasan ini, membawa siapa saja yang datang seolah-olah berada di negeri lain.Setelah puas mengabadikan keindahan kawah putih, kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Tak lengkap rasanya bila datang ke Ciwidey tanpa membeli buah khasnya, yaitu stoberi. Di Ciwidey, Anda bisa membeli oleh-oleh buah stoberi yang memang banyak di tanam di kebun rumah penduduk. Rasakan nikmatnya memetik stoberi langsung dari kebunnya.Sebenarnya masih banyak tempat menarik yang belum sempat kami kunjungi di sana, ada pemandian air panas Walini, Cimanggu, Kampung air dan sebagainya. Namun karena hari sudah sore dan kabut sudah mulai turun kembali, maka kami tidak mengunjunginya. Kami pun berharap segera bisa kembali mengunjungi Ciwidey, negeri di balik kabut.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads