Jakarta - Liburan waktu itu dimulai di pertengahan tahun. Atau tepatnya pas liburan kenaikan kelas. Saya dan keluarga besar sepakat buat liburan ke Jawa Tengah. Perjalanannya kami lalui dengan menggunakan 3 kendaraan pribadi. Dan perjalanan tersebut memakan waktu hampir sekitar 3 hari! Wow,lama juga ya?!Perjalanan kami tentu banyak tantangan. Seperti jalan berliku-liku di sekitar pegunungan,waspada dengan jalan-jalan yang rusak,dll. Tapi selama itu pula kami juga diberi imbalan dari alam seperti pemandangan pegunungan,sawah,pedesaan,dll. Tapi mayoritas sih ya sawah,sawah,dan sawah. Dan sawah tidak mengendurkan level kebosanan saya,kok! :) Karena saya memang senang ngeliat sawah kalo lagi jalan-jalan ke Jawa atau daerah lain. Apalagi saya memang belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di sawah seumur-umur. Agak menyedihkan,ya? Pengen banget padahal main di sawah.Β Karena perjalanan kami membutuhkan waktu yang tidak singkat,akhirnya sang langit malam pun datang menaungi daerah Bandung (saat itu kami baru tiba di Bandung). Dirasa Ayah saya dan paman yang lain tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi lantaran lelah,kami sepakat untuk menginap semalam di Hotel Galunggung milik saudara paman saya di daerah Tasikmalaya. Dan Alhamduillah nya nih,gratis pula! Ihiiiiy!!! haha. Keesokan harinya kami berpamitan dengan pemilik hotel dan berterimakasih mau melayani tamu yang punya porsi makan besar-besar ini hehe. Akhirnya kami kembali melanjutkan petualangan kami menuju Jawa Tengah.Setibanya disana,kami menginap dirumah bude saya di Solo. Agak jauh memang dari Jawa Tengah. Dan untungnya beliau pemilik kos-kosan putri. Jadi untuk urusan kamar menginap kami tak perlu khawatir. Dan untuk urusan makan,Solo punya banyak warung jajanan. Yang waktu itu kami coba adalah mie godog jawa. Nikmatnya!!! Apalagi malam di Solo agak lebih dingin dari Jakarta. Jadi memang pas banget buat menyantap hangatnya mie godog jawa di malam hari sampai perut mau meledak rasanya.Esoknya,kami menuju Yogyakarta untuk berkunjung ke salah satu tujuan wisata wajib di Yogyakarta. Yups,apalagi kalo bukan candi Borobudur. Borobudur memang candi yang indah banget,ya? Tak hanya itu,sejarah pembangunannya pun tak kalah menarik dari relief-relief yang menghiasi dinding-dinding candi (Yang saya tahu dari sebuah sumber,katanya untuk merekatkan batu-batu bangunan candi digunakan putih telur). Jadi nggak heran kalo banyak banget turis lokal maupun asing seliweran disana hehe.Sebelum naik ke candi,kami semua diwajibkan mengenakan kain putih dengan corak-corak hitam yang dilingkarkan di pinggang. Saya lupa alasannya kenapa,ya? Kainnya memang bagus sih,sampai ada turis asing yang mau beli kain itu! haha. Dari atas candi (kami harus capek-capek dulu kalo mau ke puncak candi. Tangganya pada tinggi-tinggi,nih! But it was never mind,anyway) kami tak hanya disuguhi keindahan artistik relief candi,tapi mata kami juga dimanjakan pemandangan menakjubkan dari si Gunung Merapi yang berdiri tegap dikejauhan. Lumayan buat nyuci mata gara-gara keseringan ngeliat macet+asap ngebul-ngebul melulu di Jakarta hehe. Dan kalo berkunjung ke candi,pasti nggak lengkap deh kalo nggak foto-foto bareng. Makanya saya dan sepupu-sepupu nggak mau ngelewatin kegiatan wajib narsis ini hehe. Biar bisa di upload,terus pamer deh ke temen-temen di Jakarta ^^Keesokan harinya,kami meneruskan wisata keluarga kami menuju area wisata air terjun Grojogan Sewu di daerah Tawamangu,Jawa Tengah. Dalam perjalanan kesana kami melewati jalan yang merupakan jalur yang dilalui lahar gunung Merapi yang tempo hari sempat murka. Yang bikin mulut mangap,dipinggir jalan itu sebenarnya merupakan sebuah sungai yang sudah mengering,tapi disitu ada batu yang geudeeeee banget! Bisa setinggi rumah kontrakan kali? ckckck. Bahkan akibat batu-batu jumbo itu berserakan di pinggir jalan,jadi banyak loh orang-orang yang rekreasi disana! hihi.Β Untuk menuju ke air terjun Grojogan Sewu,kami harus lebih waspada didalam perjalanan yang kadar extremeΒ nya makin naikΒ karena jalan kesana merupakan jalan-jalan yang melintasi bukit-bukit tinggi. Kalo gak waspada,tantangan jurangnya nggak main-main,loh! Dan ketika itu gerimis juga ikut-ikutan nimbrung buat menguji mental kami. Jadi kami harus menyiapkan combo alertness. Biar nggak salah-salah pilih jalan berliku-liku yang agak aman.Sesampainya di tempat tujuan (Yang Alhamdulillah banget pada selamat semua penumpang di mobil hehe),kami nggak bisa langsung turun dari mobil. Kami harus menunggu beberapa saat sampai gerimis berhenti. Ya udahlah,it's okay. Setelah itu,baru deh kami langsung menyerbu medan perangΒ air terjun Grojogan Sewu.Β Setelah itu kami harus pergi ke bawah,atau mungkin kayak ngelewatin warung oleh-oleh dipinggiran hutan-hutan gitu biar bisa ngeliat pesona air terjun dari bawah. Sebelum itu,kami harus bayar tiket di loket. Tapi tenang aja,tiketnya dijamin nggak bakal ngerampokΒ kocek kalian,kok! hehe. Barulah kami bisa masuk ke area yang diselubungi pepohonan dan semak-semak. Tapi untungnya ada tangga yang menuntun kami agar tidak tersesat. Saat itu kami ditawari untuk turun dengan naik kuda,tapi tante saya yang ikut menemani saya dan sepupu-sepupu menolak. Karena cost nya agak mahal. Lagiankan lebih sehat kalo jalan kaki didaerah pegunungan sejuk begitu. Iya,nggak? Dan saat turun tangga,kami tetap selalu waspada. Tangga-tangga disana masih licin sehabis diguyur hujan tadi. Kalo nggak,siap-siap saja terpeleset seperti beberapa orang yang turun tangga seperti saat saya berada disana. Atau saya bisa mendegar jeritan sayup-sayup dari orang-orang akibat tergelincir saat menuruni tangga. Untung nggak ada yang sampai collapse akibat jatuh.Β Saya sempat menyesal juga karena dengan bodohnya meninggalkan jaket saya di mobil. Akhirnya saya harus rela nerima nasib kedinginan. Tapi untung nggak sedingin di kutub! haha. Karena dingin,naga di perut kok mulai marah-marah,nih? Alias laper. Untungnya di bawah ada warung kecil yang menjual makanan ringan. Akhirnya untuk nenangin si naga ini,saya beli 1 cup Pop Mie. Dibayarin pula! haha.Kenyang makan Pop Mie,saya dan adik sepupu kembali melanjutkan perjalanan menuruni tangga-tangga yang kayaknya kok nggak ada ujungnya,sih? Kami jalan berdua,tante saya dan sepupu yang lain sudah lanjut terlebih dahulu. Akhirnya perjuangan menuruni tangga berkahir sukses dan selamat! Yeeey!!! Kami langsung disuguhi pesona The amazingΒ Grojogan Sewu waterfall. Banyak banget deh turis-turis lokal tumpah-ruah disana. Makin seru lah wisata kami kali itu. Air terjun dengan anggunnya turun dari atas gunung. Percikan airnya benar-benar segeeerrr! Banyak juga orang-orang yang akhirnya main air. Tapi sayang,saya hanya bisa menatap iri karena saya nggak bawa baju ganti waktu itu -__-" Β Tapi yaaa apa boleh buat? Oleh karena itu ada kegiatan yangΒ pastinya nggak boleh dilewati adalah... MOMEN NARSIS! haha. Lumayan buat refleksi akibat iri sama orang-orang yang bisa basah kuyup,sedangkan saya sendiri nggak. Dan kami langsung berlomba-lomba untuk berfoto-foto ria dengan gaya narsis masing-masing.Puas foto-foto diri dan pemandangan disekitar air terjun,kami kembali ke atas. Perjuangan naik ke atas ternyata butuh doubleΒ extra power,loh!Β Karena tangga yang dinaiki tak kalah banyak dan menantang saat turun tangga tadi. Kami juga harus tetap alertΒ karena tangga-tangga masih licin sehabis hujan tadi. Capek? Sudah pasti. Satu kata itu terus menggelitikΒ pikiran kami. Dan untung banget ada sebuah saung kecil disana. Jadi kami bisa istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Dan tentu saja untuk melepas rindu dengan aksi narsis kami! hehe. Saya dan kakak sepupu saya berfoto-foto disana. Tapi tidak sebanyak saat foto-foto di air terjun.Dan setibanya di penghujung akhir anak tangga,saya menatap sebuah palang dengan kaget+takjub+bangga. Palang itu berbunyi, "SELAMAT ANDA TELAH TURUN DAN MENAIKI 1.250 ANAK TANGGA SEMOGA TAMBAH SEHAT DAN SUKSES" Wuiiiiiiihhh!!! Capek gilaaa~ hahaha. Tapi tetep bangga karena bisa turun-naik tangga yang banyaknya udah kayak butiran seperempat (bahkan kurang) canting beras itu ^^Keluar dari area tangga-tangga itu,kami kembali melewati pertokoan oleh-oleh tadi. Dua sepupu saya sempat membeli kaos disana. Harganya sih kalo menurut saya agak mahal (Dasar nggak pinter nawar ya kalo cowok). Sesampainya di area parkiran mobil,saya menemui Ibu saya yang tidak ikut turun lantaran beliau lagi agak kurang fit saat itu. Untungnya masih seger air mukanya hehe. Tapi kemana Ayah saya? Dan ternyata beliau sehabis jajan rupanya. Banyak juga loh gerobak jajanan yang nangkring disitu. Salah satu jajanan yang saya pengen banget coba,yaitu sate kelinci! Sebenernya kasian,sih. Tapi kata Ayah saya enak seperti sate ayam. Tergiur juga akhirnya saya. Ketika sate matang,langsung saja pasukan perang alias sepupu-sepupu saya nyomotΒ tusukan sate di tangan saya. Dan beneran loh kayak sate ayam rasanya! Enak ternyata. Dan untuk menghangatkan tubuh,saya memesan semangkuk wedang ronde. Ronde isi kacangnya enak deh! Jadi nambah akhirnya saya hehe.Dan kami akhirnya pulang menuju rumah bude di Solo. Sampai dirumah,kami makan aneka seafood yang merupakan hasil traktiran paman dan tante saya yang menuju pantai terlebih dahulu sebelum pulang. Mungkin karena mereka belinya langsung di pantai,jadi harganya murah banget. Nggak sampai 200 ribuan,loh! Padahal kayaknya udah berkilo-kilo deh belinya? Ada kerang rebus atau kerang yang ditumis,sate udang,dan ikan bakar. Huuuaaah~ Udah kayak pesta rakyat Simpedes ini mah! haha.Ketika hari disaat kami semua harus kembali ke Jakarta,kami juga sempat berkunjung ke pasar batik. Banyak banget deh batik yang bagus-bagus. Saya sempat melirik batik yang cocok buat jadiin seragam batik ke sekolah. Maklum,batik di sekolah saya bebas,sih. Tapi yang bikin agak BT,ukuran bajunya nggak ada yang M lagiiii! huhuhu. Ukuran pinggang,okay deh bisa ditolerir. Tapi lengannya gede banget! Kata Ibu saya kalo mau dipotong nggak bisa. Jadinya saya merelakan batik idaman saya itu. Agak sedih juga.Selesai dari pasar batik,kami kembali melanjutkan perjalanan pulang. Di mobil saya menceritakan tentang batik idaman yang saya relakan tadi kepada Ayah. Respon beliau bikin saya terhenyak! Beliau bilang, "Kalo lengannya kegedean,kenapa nggak digulung aja kedalem nanti pas dipake? Kan bisa" AAAAAAAAAAAHHHH!!! Saya nyeseeel banget nggak sempet mikir kayak gitu. Sempet pengen mengutuk otak juga nih gara-gara lelet mikir. Tapi ya sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur,sih. Mau gimana lagi? Mau balik lagi,nggak mungkin. Karena jarak kami sudah lumayan jauh. Dan pasti bakal buang-buang waktu juga buat balik ke Jakarta yang berjarak ratusan kilometer dari Jawa Tengah.Waaah!!! Pokonya SERUUU BANGET deh liburan ke Jawa. Indonesia masih punya banyak kok daerah liburan menarik lainnya yang mungkin masih belum populer di kalangan rakyat. Kita nggak mesti kok jauh-jauhΒ hiking ke Mt.Everest,atau sunbath di pantai Phi Phi Island di Thailand. Indonesia juga punya Gunung Jaya Wijaya ataupun Pantai Senggigi di Lombok.Β Makanya itu,ayo dukung daerah wisata Indonesia dengan berkunjung ke daerah wisata lokal supaya Indonesia bisa lebih dikenal oleh dunia lewat tempat-tempat menakjubkan dari wisata alamnya! ^^Wonderful Indonesia.












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya