Menantang Jeram Sungai Pekalen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menantang Jeram Sungai Pekalen

Marisaayua - detikTravel
Kamis, 29 Des 2011 12:15 WIB
loading...
Marisaayua
The Rumpiks
ugc
ugc
ugc
ugc
Menantang Jeram Sungai Pekalen
Menantang Jeram Sungai Pekalen
Menantang Jeram Sungai Pekalen
Menantang Jeram Sungai Pekalen
Menantang Jeram Sungai Pekalen
Jakarta - Pagi-pagi kita berempat dan rombongan berangkat menggunakan bus menuju Probolinggo. Gresik-Probolinggo memakan waktu yang cukup lama sekitar 3 jam perjalanan dan pastinya menguras tenaga. Namun, itu semua tidak menyurutkan kita untuk menikmati perjalanan ini. Kita semua exited banget untuk liburan kali ini, ya jujur itu disebabkan karena kita berempat memang belum pernah mencoba merasakan bagaimana rafting.Sesamapainya di Lokasi, bus diparkir, dan kita semua turun. Setelah turun kita baru menyadari mana ini sungainya? Nggak ada tanda-tanda ada sungai di sekitar kita. Ternyata perjalanan kita belum selesai. Untuk menuju basecamp kita melanjutkan perjalanan menggunakan mobil pick up yang kanan kirinya ada besi tinggi dan biasanya digunakan untuk mengangkut ternak itu. "What? Naik pick up?" Kaget dong kita tapi senang juga, "Kapan lagi naik pick up ya nggak si?"Perjalanan menggunakan pick up ini cukup menyenangkan juga ternyata. Kita semua ambil posisi masing-masing dan kita menempuh perjalanan ini dengan berdiri lho. Angin yang berhembus dan udara sejuk khas pegunungan menemani kita menikmati keidahan alam selama perjalanan. Kita menyusuri jalan yang cukup sempit dan semakin ke atas semakin sempit. Sehingga apabila berpapasan dengan kendaraan yang berlawanan arah harus membuat salah satu kendaraan untuk mengalah.Masuk ke pekarangan rumah warga pun menjadi pilihan, masuk ke area persawahan pun menjadi memungkinkan. Perjalanan pun tidak lagi tenang seperti awalnya, perjalanan ini berubah menjadi menantang dan menguras adrenalin. Karena semakin banyak jalur sulit yang harus dilalui seperti jalanan yang curam, bergelombang, dan penuh bebatuan membuat supir pick up menyetir secara ugal-ugalan. Tentunya kita menjadi penumpang dibelakang degan posisi berdiri dan hanya berpegangan pada tiang tiang seadanya ini berteriak-teriak hesteris. Dan, sepertinya teriakan-teriakan kita makin membuat sopir ini senanang dan menikmati kita berteriak-teriak. Tikungan yang seharusnya dapat dilewati dengan mulus dan tenang malah dilewati dengan kecepatan tinggi dan gerakan berbelok yang mengagetkan. "Gilak! Gilaaaakkkkk! Ahhhhhhh...." suara merancau semakin mengelora-menggelora. Kita semua diganyang dengan perjalanan yang gila dan ekstrim ini. "Sudah Pak sudah... cukup pak cukup!" Salah satu dari kita ada yang menyerah kewalahan dan akhirnya memutuskan untuk jongkok di bawah. "Capek cuiiiyy." Tapi, ada juga yang malah seneng dan ketawa ketiwi melihat temannya sengsara gitu.Sesamapainya di base camp, kita semua menenangkan diri dan menata mental setelah melalui perjalanan yang sangat menguras tenaga itu. Setelah dirasa istirahat sudah cukup dan giliran kita untuk rafting telah tiba. Kita semua berganti pakaian dan melengkapi diri dengan pelampun dan helem sebagai alat keselamatan, eiits jangan lupa dayung. Sebelum menuju lokasi rafting yaitu suangai blauablabla. Kita semu diberi pengarahan dari instructor yang berpegalaman dibidangnya, nah sesi ini harus diperhatikan dengan seksama lho ya, itu semua demi kesalamatan kita selama rafting nanti. Bagaimana yang harus kita lakukan saat terjatuh dari perahu, bagaimana saat perahu melewati jeram-jeram yang berbahaya dan lain sebagainya. Perjalanan kembali dilanjutkan dengan mobil pick up menuju sungai Pekalen dengan menempuh waktu sekitar 1jam. Dan perjalanan kita juga dilanjutkan dengan perjalanan kaki dengan jalur yang tidak mudah penuh bebatuan yang cukup panjang menuju start trip. Begitu sampai di lokasi kita langsung menuju perahu karet masing-masing. Sempat nyali kami menciut, arusnya sangat deras sekali. Namun, jangan khawatir banyak petugas keselamatan professional yang berjaga disepanjang sungai. Ichul dan Diesmi mimilih posisi paling depan, di posisi tengah ada Niar dan Bayu, paling belakang ada Mas pendamping kita.Perjalanan rafting ini sekitar 12 km dengan melewati 7 air terjun dengan struktur batu yang masih alami dengan debit air yang deras jatuh dari atas. Puluhan jeram yang cukup menantang dengan ketinggian mencapai 1-2 M. Setiap jeram memiliki namanya sendiri. Dan, sebelumnya kita diprkenalkan beberapa aba-aba di antaranya "boom" artinya ada jeram dan peserta harus masuk kedalam perahu dengan mengangkat dayung ke atas. Jeram pertama bernama "Welcome", jeram pertama benar-benar menegangkan karena perahu kita sempat nyangkut di bebatuan ini benar-benar menegangkan karena pertama kalinya kita melewati jeram saat instruktur kita memberi arahan kita untuk pindah ke sisi kanan kita pun mengikuti tapi karena terlalu ke pinggir membuat Ichul terjatuh dari perahu dan secara tidak sengaja menarik Dismi juga, dengan perahu yang tidak seimbang hampir membuat seisi perahu ikut terguling. Ichul yang paling bawah tertindih Dismi dan ia kehilangkan sebelah sandalnya dan mendapat luka lecet pada salah jatu jari kirinya, "Cukup menjadi kenangan lah."Perjalanan pun kembali diteruskan, melewati jeram-jeram yang lebih berbahaya semakin membuat kita semua lebih berhati-hati. Kita semua lebih erat menggenggam tali pengaman di perahu agar tidak kembali terjatuh. Perjalan ini benar-benar seru dan menantang dengan pemandangan indah yang memanjakan mata. Sesekali kita beristirahat pada arus yang tenang dan menikmati hawa dan air yang sejuk mampu meningkatkan tenaga kita melanjutkan lagi perjalanan. Sepanjang sungai mata kita dimanjakan panorama alam yang sangat indah. Kiri kanan berupa hutan yang masih alami dan dihuni hewan-hewan langkah.Perjalanan makin menyenangkan karna kita sudah terbiasa dan rileks melewati jeram-jeram. Tidak lagi ada ketakutan kita semua enjoy dan seperti telah bersahabat dengan Sungai Pekalen ini. Selama Trip mulai dari start samapi finish terdapat tiga pos peristirahatan. Pos pertama berada bada tebing yang terdapat deretan air terjun yang juga banyak kita jumpai kelelawar. Kita disana diberi kesempatan untuk mengabadikan gambar, tidak usah khawatir pihak NOARS telah menyediakan kamera dan juru foto untuk kita. Dan, pada pos peristirahatan ke dua kita dapat beristirahat di pendopo tepi sungai dan kita juga disediakan minuman hangat pembangkit tenaga berupa susu jahe plus rempah-rempah dan pisang goring yang nikmat cukup lah mengganjal perut kita semua dan siap melanjutakan kembali perjalanan.Pada pos ketiga ini terdapat tebing yang setinggi 12 meter dan dibawahnya terdapat sungai dengan kedalaman yang cukup dan arus yang tenang. Apakah ini? ohh no tiba-tiba ada salah satu instruktur kita menaiki tebing itu dan tiba-tiba lompat dari tebing yang tinggi itu. Woow pemandangan yang menyeramkam. Dan, kita semua diajak untuk keatas tebing dan mencoba lompat dari situ. Kita semua masi tercengang dan tak berani member komentar. Benar-benar kaget dengan perintah itu. Apa nggak bahaya tuh? Dan instruktur kita member penjelasan bahwa permainan ini aman karna kita memakai pelampung dan dibawah banyak instruktur yang siap menangkap kita setelah terjun ke sungai.Oke mental sudah tertata, cowok-cowok satu persatu mencoba lompat dan terjn dari tebing itu dan komentar mereka mengasikan dan ingin lagi. Wow, semua jadi penasaran ingin mencoba. Ternyata seru banget dan asik. Dan itu membuat kita semua terjun berkali-kali.Waktu sudah sore air sungai semakin surut kita harus segera kembali ke base camp dan menyudahi Trip kita kali ini. Sesampai di Base Camp kita disajikan prasmanan berupa nasi, ikan bakar, ayam goring, tempe, tahu, sambal terasi dan lalapan sebagai pelengkap. Rasanya sangat nikmat dan kita bisa makan sepuasnya, mengisi kembali tenaga yang terkuras. Sungguh pengalaman liburn yang menyenangkan bersama sahabat.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads