Tujuan kami hari ini ke Muntok, yaitu daerah yang cukup jauh dari Pangkalpinang sekitar 3 jam berkendara dengan mobil. Siang ini cukup terik tapi tidak meluluhkan semangat dan rasa ingin tahu mengenai surga timah atau pewter ini, Bangka Belitung. Sebuah rumah sederhana dengan gerbang berwarna putih pertanda kami sudah tiba di workshop Pak Kuswandi.
Bagian depan rumah diisi dengan berbagai pernak-pernik hasil kerajinan pewter. Mulai dari gantungan kunci hingga miniatur kapal tradisional yang semua berbahan dasar timah ada disini untuk diperjualbelikan sebagai oleh-oleh. Pewter adalah gabungan timah, tembaga dan perak. Semua kandungan tersebut dipakai supaya hasil produk kuat dan tahan lama.
Harga suvenir dari pewter pun beragam, dari Rp. 25,000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung jenis dan kesulitan membuatnya. Langsung saja saya ke belakang rumah dimana terdapat workshop pembuatan barang-barang tadi. Saya menemui Pak Kuswandi, pengrajin sekaligus pengusaha pewter pribadi ini. Kebetulan ada pekerja yang sedang membuat gantungan kunci di selah satu ruangan workshop. Setelah dilebur, timah cair yang sudah dicampur dengan kandungan lain dituang ke dalam cetakan sesuai produk yang ingin dibentuk.
Kelihatannya mudah? Jangan cepat berasumsi demikian. Si pengrajin harus tahu persis berapa kadar dari tiap-tiap kandungan bahan yang dicampur bersama timah tadi. Bumi Indonesia mempunya harta kekayaan yang tidak ternilai. Leganya, para pengusaha timah disini mengerti bahwa apa yang diambil dari alam harus dikembalikan ke alam dengan Go Green Action. (01/10/2010)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang