Bawomataluo, NBC β Atraksi-atraksi budaya yang ditampilkan di BawΓΆmataluo 2011 sungguh menjadi pengalaman baru bagi para pengunjung pagelaran, terlebih bagi para pengunjung dari luar Nias. Misalnya saja saat atraksi hombo batu atau fahombo batu, banyak pengunjung, terutama yang berasal dari luar BawΓΆmataluo, takjub dan mengaku merasa ngeri sendiri dan ketika melihat pelompat hampir saja tidak bisa melewati batu setinggi dua meter lebih itu. Mereka waswas atas keselamatan pelompat.
Begitu juga yang dialami Donny, pengunjung yang berasal dari Jakarta. Ketika ia didaulat oleh temannya ikut maena kolosal, sesaat setelah acara pembukaan Pagelaran Atraksi Budaya BawΓΆmataluo 2011, Jumat (13/5/2011), ia terlihat agak kikuk dan gerakannya kadang tidak serasi dengan gerakan peserta lainnya. Jadilah anak-anak kecil yang menontonnya tertawa cekikikan atas gerakan yang tidak pas tersebut.
Beberapa anak mencoba memberi contoh gerakan maena itu, yakni entakan kaki dua kali ke kiri dan dua kali ke kanan dengan ritme dan irama yang disesuaikan dengan lagu maena. Setelah itu baru berputar arah 90 derajat dan gerakan yang sama dilakukan lagi dan begitu terus sambil menggerakkan seluruh badan sambil sesekali meneriakkan kata βhata maenaβ¦β dan disambut peserta lain dengan teriakan, βheβ¦!!!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina