Β Β Β Ritual penyambutan masa tanam biasa dilakukan sekitar bulan Agustus hingga Oktober. Biasanya dilakukan sebulan penuh, dari pagi hingga bertemu pagi lagi. Sedangkan Ritual panen diadakan sekitar bulan Febuari.
Β Β Β Dalam ritual ini biasanya warga berkumpul untuk bernyanyi dan menari. Mereka berbaur menjadi satu, dari anak kecil hinggal lansia. Tabuhan beduk menambah semarak ritual ini. Biasanya mereka menggunakan pakaian adat dayak lengkap dengan mandau dan perisai bagi laki-laki dan bulu elang Borneo yang di lilitkan di jari kelingking untuk para wanita.
Β Β Β Salah satu yang terkenal dari ritual ini adalah Hudoq. Boneka sawah yang diperankan oleh salah seorang warga yang menggunakan kostum yang terbuat dari rumbai-rumbai daun kelapa ataupun daun pisang yang disusun sedemikian rupa sehingga pas di badan penari. Tidak lupa dengan topeng yang dipakai para penari yang disimbolkan mirip dengan elang Borneo. Hudoq ini juga ikut bergabung dengan yang lainnya, menari bersama-sama. Umumnya Hudoq diperankan oleh anak-anak kecil hingga dewasa.
Β Β Β Hentakkan-hentakkan kaki yang selaras menambah harmoni kesatuan. Mereka percaya bahwa semakin banyak orang yang ikut menari dalam ritual tersebut, semakin banyak dan bagus pula hasil panen yang mereka akan dapatkan nanti.












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur