Ikan Bakar Zum-Zum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gilang Adhipratama|4994|SULUT & MALUT|49

Ikan Bakar Zum-Zum

Gilang Adhipratama - detikTravel
Kamis, 09 Des 2010 09:35 WIB
loading...
Gilang Adhipratama
Nahkoda perahu kami,
Sederhana tetapi nikmat...
Makan siang bersama di pulau Zum-Zum
Ikan Bakar Zum-Zum
Ikan Bakar Zum-Zum
Ikan Bakar Zum-Zum
Jakarta - Β 

Langsung aja nancep ke judul ya, Ikan Bakar Zum-Zum. Maaf terlalu semangat. Setelah lelah menjelajah pulau Dodola -sekitar Morotai- kami melanjutkan perjalanan ke pulau Zum-Zum untuk melihat monumen Mc Arthur. Tanpa banyak cakap pemilik perahu yang kami tumpangi mengolah ikan untuk makan siang.

Β 

Istimewa. Ikan yang baru diperoleh dari laut beberapa menit yang lalu ini masih segar tanpa pengawet. Tanpa repot membersihkan isi perut, insang dan sisik langsung saja ikan dibakar dengan cara tradisional. Diletakkan begitu saja diatas sabut kelapa yang sudah terbakar, ikan ditaruh begitu saja diatasnya. Hingga kulit ikan terbakar barulah sisik ikan dibersihkan dengan bambu. Cukup lama proses ini. Sekitar setengah jam hingga dirasa matang merata.

Β 

Saya agak kaget dengan cara pengolahan ikan ini. Saat panas-panasnya ikan ini dibakar tiba tiba diangkat dan dicelupkan ke air laut. Oh saya pikir ini proses penggaraman untuk kemudian dibakar lagi. Tapi tidak. Ikan siap disajikan!

Β 

Ikan diletakkan diatas papan kayu yang tidak jelas darimana asalnya. Yang penting berfungsi sebagai nampan. Tidak lupa sagu juga ikut disajikan sebagai pengganti nasi.

Β 

Makan sagu berbentuk balok tipis ini juga tidak sembarangan. Saya lihat mereka tampak asik makan sagu. Padahal menurut saya keras. Beberapa kali saya gigit dan dilepeh lagi. Ah ternyata salah trik. Sagu harus di rendam dulu di air agar empuk. Dasar saya, katro.Β 

Β 

Mau higienis atau tidak higienis, tak peduli. Yang penting makan. Masalah bakteri masalah kuman biar nanti perut yang atur. 86 lah! Yang penting saya sedang menikmati peran sebagai bolang Morotai. Makan ikan bakar, dengan sagu, di pinggir pantai, angin sepoi-sepoi ditambah sinar matahari terik yang memanggang kulit… Nikmat sekali. Mohon diulangi ratusan kali ya Tuhan.

Β 

Sayangnya kegiatan yang sangat indah ini hanya berlangsung 1 jam, bukan 1 hari. Kegiatan menjelajah Morotai sangat padat. Ada beberapa objek yang harus dikunjungi, dicerna, dan dipublikasikan. Saya harus ikhlas merelakan waktu bersantai di pulau Zum-Zum terpotong.

Β 

Suatu waktu saya akan kembali ke Pulau Dodola untuk mengasingkan diri, dan suatu waktu saya akan kembali ke Pulau Zum-Zum, hanya untuk makan siang dengan ikan Bakar Zum-Zum. Nikmaat….

Β 

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads