Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda

Mohamad Haekal - detikTravel
Kamis, 25 Nov 2021 18:36 WIB
loading...
Mohamad Haekal
Tampak depan bumi kula
Area lesehan di halaman bumi kula
Tempat duduk dari anyaman rotan
Hiasan yang menambah kesan Sunda
point of view dari sisi berbeda
Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda
Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda
Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda
Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda
Nongkrong di Cafe Bandung Utara, Ditemani Musik Sunda
Jakarta -

Dago merupakan wilayah yang bisa dibilang adalah kawasan raksasa coffee shop dan cafe. Kawasan ini memiliki banyak sekali cafe, mulai dari Dago bawah yang terhitung mulai dari sebelum SMANSA atau SMAN 1 Bandung hingga ke Dago atas yang terhitung mulai dari Taman hutan raya Ir. Juanda hingga ke daerah tebing keraton.

Setiap libur akhir pekan daerah Dago selalu ramai di kunjungi, mulai dari warga Bandung hingga luar Bandung. Hal ini karena Dago merupakan daerah favorit untuk berwisata, mulai dari Taman hutan raya Ir. Juanda,Tebing Keraton. Dago juga memiliki jalan tembus dan alternatif untuk menuju kawasan wisata Punclut dan Lembang.

Sebuah cafe identik dengan suasana, makanan, minuman, dan salah satunya adalah playlist musik atau musik yang di putar di cafe tersebut. Ada yang menggunakan musik bergenre modern seperti hiphop, pop, electro dan masih banyak lagi, namun berbeda hal nya di sebuah cafe di Bandung Utara yaitu di Dago. Nama cafe tersebut adalah Bumi Kula, penamaan ini bisa di lihat adalah dari kata bahasa sunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Bumi yang artinya rumah, dan kula yang artinya saya. Cafe ini mengusung tema seperti rumah sendiri, bentuk bangunan seperti rumah memanjang. Tempat duduknya terbuat dari anyaman rotan, dan kayu, kalau kamu yang mau lesehan bisa juga, ada halaman yang cukup luas.

Bumi Kula ini baru di buka sekitar empat bulan, lokasinya dekat dengan sebuah warung yang selalu menjadi daya tarik pesepeda, yaitu warung nangka. Pengunjung bisa menggunakan aplikasi GPS-nya dengan tujuan "Bumi Kula". Ada keunikan yang bisa kamu temukan cafe ini, bila melihat menunya, rata-rata mereka menggunakan kata dari bahasa sunda.

Contohnya Seupan, yang artinya kukus, selain nama menu mereka juga hanya memutar lagu dan tembang berbahasa sunda. Makanan hingga minuman ini cukup terjangkau, mulai dari Rp. 8.000 pengunjung sudah bisa menikmati hidangan dari Bumi Kula ini. Selain cemilan yang terjangkau dan enak, di Bumi Kula pun memiliki menu makanan berat yang masih terjangkau. Salah satunya paket nasi jeruk, yang terdiri dari telur dadar / telur ceplok dan sambal lalap. Untuk 1 paket ini di hargai kurang lebih Rp 17.000.

---

Artikel ini ditulis oleh pembaca detik Travel, Mohammad Haekal. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini

Hide Ads