×
Ad

Weltevreden, Kawasan Kolonial yang Membentuk Jakarta Modern

- detikTravel
Selasa, 09 Des 2025 10:39 WIB
Tugu Weltevreden.
Jakarta -

Pada masa kolonial, kawasan Weltevreden dikenal sebagai 'Batavia baru' atau Batavia Baru. Penamaan ini tidak muncul tanpa alasan.

Ketika Batavia Lama yang kini kita kenal sebagai Kota Tua, mulai sesak dan tidak lagi mampu menampung kebutuhan administratif serta perkembangan kota, pemerintah kolonial memutuskan membuka wilayah baru yang lebih luas dan lebih sehat.

Dari sinilah Weltevreden lahir sebagai pusat pemerintahan yang modern pada zamannya.

"Weltevreden atau the new Batavia, asal mula ada ini karena the of Batavia atau kota tua itu sudah mulai penuh, jadi diperlukannya satu wilayah baru untuk dibuka dari wilayah Gunung Sahari kemudian Juanda," kata Yulia, tour guide wisata kreatif Jakarta kepada detikTravel, akhir pekan lalu.

Pengembangan wilayah baru dimulai dari kawasan Gunung Sahari yang saat itu masih berupa lahan terbuka, kemudian meluas ke arah yang kini menjadi Juanda, Gambir, hingga kawasan Istana Kepresidenan.

Letak yang lebih tinggi dan jauh dari rawa membuat Weltevreden dianggap lebih layak menjadi pusat pemerintahan dibandingkan Batavia Lama yang sering dilanda banjir dan wabah penyakit. Di kawasan inilah kemudian berdiri dua istana penting.

Istana Merdeka dan Istana Negara. Kedua bangunan ini memiliki fungsi yang berbeda hingga sekarang. Istana Negara difungsikan sebagai rumah dinas resmi Presiden Republik Indonesia, tempat diadakannya berbagai acara kenegaraan. Sementara itu, Istana Merdeka berperan sebagai kantor resmi presiden, menjadi pusat aktivitas administratif pemerintahan tertinggi negara.

"Ada 2 istana, istana merdeka dan istana negara. Istana negara rumah dinas presiden, istana merdeka kantor resmi. Istana merdeka dulu namanya istana Gambir. Istana merdeka itu karena banyak orang-orang berseru merdeka-merdeka. Asal mula kata Betawi, dari kata Batavia karena orang dulu susah menyebut nama Batavia akhirnya meleset ke Batawi," kata Yulia, tour guide wisata kreatif Jakarta.

Menariknya, Istana Merdeka memiliki sejarah nama yang unik. Bangunan dahulu ini dikenal sebagai Istana Gambir karena letaknya yang berdekatan dengan kawasan Gambir.

Namun, setelah Indonesia merdeka, kawasan ini sering menjadi tempat rakyat menyuarakan teriakan penuh semangat "Merdeka! Merdeka!" seruan itulah yang kemudian menginspirasi perubahan nama menjadi Istana Merdeka, simbol kebebasan bangsa.

Dalam sejarah budaya Jakarta, Weltevreden juga meninggalkan jejak pada identitas masyarakatnya. Asal-usul nama 'Betawi' ternyata berkaitan dengan penyebutan kata 'Batavia.'

Masyarakat lokal pada masa itu kesulitan menyebut kata Batavia dengan pelafalan Belanda, sehingga pelafalannya berubah menjadi 'Batawi,' yang lama-lama beradaptasi menjadi 'Betawi.' Dari identitas etnis Betawi kemudian dikenal sampai sekarang.

Sebelum Weltevreden berkembang, Batavia Lama dibangun sebagai benteng kota dengan tembok-tembok kokoh yang mengelilingi kawasan pemukiman, kantor dagang VOC, dan pelabuhan Sunda Kelapa.

Seiring bertambahnya penduduk dan keterbatasan ruang, kawasan ini perlahan kehilangan fungsinya sebagai pusat pemerintahan. Perpindahan aktivitas administrasi ke Weltevreden menandai perubahan besar dalam tata ruang kota dan perjalanan sejarah Jakarta.

Kini, sisa-sisa kejayaan Weltevreden masih dapat dilihat melalui bangunan-bangunan bersejarah yang berdiri megah di pusat kota. Kawasan ini tidak hanya menjadi simbol perubahan kekuasaan dari kolonial ke bangsa sendiri, tetapi juga menjadi saksi lahirnya identitas Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan. Dari Batavia, Weltevreden, hingga Jakarta modern, semuanya menyatu dalam perjalanan panjang kota ini hingga dikenal seperti sekarang.




(ddn/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork